Nama = Nova Karlasemi
Kelas = 3KA01
NPM = 15112379
OUTLINE
(KERANGKA KARANGAN)
Dalam
suatu karangan pasti memiliki tema atau topic dari karangan tersebut. Tema atau
topic itu merupakan inti dari keseluruhan karangan yang di bahas, sehingga
karangan tersebut hanya membahas apa yang tertera pada tema saja. Agar suatu
karangan atau suatu penulisan tetap terarah dan tidak keluar dari topic atau
tema ma kita harus perhatikan kerangka karangannya. Pembuatan kerangka karangan
ini sangat penting bagi para penulis , hal ini di tujukan agar tulisan yang di
buat tidaklah kaku dan tulisan pun terarah dengan baik. Kerangka kerangan bisa
kita katakan sebagai rencana serta pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi
suatu karangan. Kerangka karangan yang belum rampung bisa kita katakana sebagai
outline.
PENGERTIAN OUTLINE
Pengertian
Outline
Pengertian
Outline menurut bahasa adalah kerangka, regangan, garis besar, atau
guratan. Outline merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari
suatu karangan yang akan digarap dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun
secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.
Pengertian Karangan
Karangan adalah karya
tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan
menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis
karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi,
eksposisi, argumentasi dan persuasi.
Kerangka
karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan.
Kerangka karangan yang belum final di sebut outline sementara kerangka karangan
yang sudah tersusun rapi dan lengkap disebut outline final.
Dapat
disimpulkan bahwa kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang
memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis
atau dibahas, susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran
penjelas yang akan menjadi pokok tulisan, atau dapat juga didefinisikan sebagai
satu metode dalam pembuatan karangan yang mana topiknya dipecah kedalam sub-sub
topik dan mungkin dipecah lagi kedalam sub-sub topik yang lebih terperinci.
MANFAAT KARANGAN KARANGAN (OUTLINE)
1. Memudahkan
penyusunan kerangka secara teratur sehingga karangan menjadi lebih sistematis
dan mencegah penulis dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik atau judul.
2. Membantu
penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat
dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu
sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis
dalam perimbangannya.
3. Menghindari
timbulnya pengulangan pembahasan.
4. Memperlihatkan
bagian-bagian pokok karangan secara memberaikan kemungkinan bagi perluasan
bagian-bagian tersebut sehingga membantu penulis menciptakan suasana yang
berbeda-beda dengan fariasi yang diinginkan.
5. Membantu
mengumpulkan data dan sumber-sumber yang diperlukan.
Fungsi
Kerangka Karangan
1. Memudahkan pengelolaan susunan karangan
agar teratur dan sistematis.
2. Memudahkan penulis dalam menguraikan
setiap permasalahan.
3. Membantu menyeleksi materi yang penting
maupun yang tidak penting.
SYARAT-SYARAT OUTLINE YANG BAIK
a. Tesis
atau pengungkapan maksud harus jelas.
Pilihlah
topik yang merupakan hal yang khas, kemudian tentukan tujuan yang Jelas.
Kemudian buatlah tesis atau pengungkapan maksud.
b. Tiap
unit hanya mengandung satu gagasan.
Bila
satu unit terdapat lebih dari satu gagasan, maka unit tersebut harus dirinci.
c. Pokok-pokok
dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga rangkaian ide atau
pikiran itu tergambar jelas.
d. Harus
menggunakan simbol yang konsisten.
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN OUTLINE
Pada dasarnya untuk
menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan
teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan.
1.
Menentukan tema dan judul
Tema sangat terpengaruh
terhadap wawasan penulis. semakin banyak penulis membiasakan membaca buku,
semakin banyak aktifitas menulis akan memperlancar penulis memperoleh tema.
namun, bagi pemula perlu memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang
diangkat mudah dikembangkan. diantaranya :
a. Jangan
mengambil tema yang bahasannya terlalu luas.
b. Pilih
tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan
c. Pilih
tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.
Judul
adalah perincian atau penjabaran dari topik yang lebih spesifik dan sering
telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas.
a. Judul
tidak harus sama dengan topik.
b. Jika
topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang
lingkupnya sangat luas
c. Judul
dibuat setelah selesai menggarap tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu
cocok dengan temanya.
d. Sebuah
judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan
temanya.
e. Judul
hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karya itu,
sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya
itu.
f. Ada
judul yang mengungkapkan maksud pengarang, misalnya dalam sebuah laporan
eksposisi.
Contohnya
:
“Suatu
Penelitian tentang Korelasi antara Kejahatan Anak-anak dan Tempat Kediaman yang
Tidak Memadai”.
Syarat
judul yang baik :
a. Harus
relevan, judul harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau dengan beberapa
bagian yang penting dari tema tersebut.
b. Judul
harus dapat menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi buku atau karangan.
c. Harus
singkat, tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi
harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat. Bila harus membuat judul
yang panjang, ciptakanlah judul utama yang singkat dengan judul tambahan yang
panjang.
d. Tidak
provokatif.
Judul
karangan yang baik :
a. singkat
dan padat,
b. menarik
perhatian, serta
c. menggambarkan
garis besar (inti) pembahasan.
Contoh
: Upaya menurunkan risiko kemacetan di DKI Jakarta.
2. Mengumpulkan
bahan
Sebelum melanjutkan
menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi
tulisan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan.
Untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. Hal ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. Banyak cara memngumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara masing-masing sesuai juga dengan tujuan tulisannya.
Untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. Hal ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. Banyak cara memngumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara masing-masing sesuai juga dengan tujuan tulisannya.
3. Menyeleksi
bahan
Agar tidak terlalu bias
dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan.
polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan
teliti dan sistematis. Berikut ini petunjuk-petunjuknya :
a. Hal
penting semampunya.
b. Jadikan
membaca sebagai kebutuhan.
c. Banyak
diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.
4. Membuat
kerangka
Kerangka
karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang
lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi
atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu
dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna. Berikut fungsi
kerangka karangan :
a. Memudahkan
pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis
b. Memudahkan
penulis dalam menguraikan setiap permasalahan
c. Membantu
menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting
Tahapan dalam menyusun kerangka karangan
:
a. Mencatat
gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang
menjelaskan gagasan-gagasan yang timbul)
b. Mengatur
urutan gagasan
c. Memeriksa
kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab
d. Membuat
kerangka yang terperinci dan lengkap
Kerangka karangan yang baik adalah
kerangka yang urut dan logis. Karena bila terdapat ide yang bersilangan, akan
mempersulit proses pengembangan karangan. (karangan tidak mengalir).
5.
Mengembangkan kerangka karangan
Proses
pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan materi yang hendak
di tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat
diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan
materi yang dikumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan.
pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan
yang lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Begitu juga
dengan pengembangannya.
Referensi
:
http://jawerez.wordpress.com/2010/01/13/outline-kerangka-karangan/
http://nina-gusnedy.blogspot.com/2010/05/outline-kerangka-karangan.html
http://gladysdizz.blogspot.com/2010/06/outlinekerangka-karangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar