NAMA : NOVA KARLASEMI
KELAS :3KA01
NPM : 15112379
KALIMAT
DASAR
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam
wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Kalimat
merupakan gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu
pengertian dan pola intonasi akhir.
Pengertian
kalimat dasar
Pengertian kalimat dasar menurut para ahli :
1. Badudu
(1994) mengungkapkan bahwa sebagai sebuah satuan, kalimat memiliki dimensi
bentuk dan dimensi isi. Kalimat harus memenuhi kesatuan bentuk sebab kesatuan
bentuk itulah yang menjadikan kesatuan arti kalimat. Kalimat yang strukturnya benar
tentu memiliki kesatuan bentuk sekaligus kesatuan arti. Wujud struktur kalimat
adalah rangkaian kata-kata yang disusun berdasarkan aturan-aturan tata kalimat.
Isi suatu kalimat adalah gagasan yang dibangun oleh rangkaian konsep yg
terkandung dalam kata-kata. Jadi, kalimat (yang baik) selalu memiliki struktur
yang jelas. Setiap unsur yang terdapat di dalamnya harus menempati posisi yang
jelas. Setiap unsur yang terdapat di dalamnya harus menempati posisi yang jelas
dalam hubungan satu sama lain. Kata-kata itu diurutkan menurut aturan tata
kalimat.
2. Dardjowidojo
(1988) menyatakan bahwa kalimat ialah bagian terkecil dari suatu ujaran atau
teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan.
Slametmuljana (1969) menjelaskan kalimat sebagai keseluruhan pemakaian kata yang berlagu,disusun menurut sistem bahasa yang bersangkutan, mungkin yang dipakai hanya satu kata, mungkin lebih
Slametmuljana (1969) menjelaskan kalimat sebagai keseluruhan pemakaian kata yang berlagu,disusun menurut sistem bahasa yang bersangkutan, mungkin yang dipakai hanya satu kata, mungkin lebih
3. Kridalaksana
(2001) juga mengungkapkan kalimat sebagai satuan bahasa yang secara relatif
berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun
potensial terdiri dari klausa. Klausa bebas yang menjadi bagian kognitif
percakapan satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu
klausa yang membentuk satuan bebas, jawaban minimal, seruan, salam, dan
sebagainya.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa Kalimat
dasar adalah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktur inti, belum
mengalami perubahan unsur seperti panambahan keterangan kalimat ataupun
keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap.
Unsur-unsur Kalimat :
1.
Subjek
Subjek
atau pokok kalimat merupakan unsur utama kalimat. Subjek menentukan kejelasan
makna kalimat. Penempatan subjek yang tidak tepat dapat mengaburkan makna
kalimat. Keberadaan subjek dalam kalimat berfungsi:
a. membentuk
kalimat dasar, kalimat luas, kalimat tunggal, kalimat majemuk
b. memperjelas
makna
c. menjadi
pokok pikiran
d. menegeaskan
makna
e. memperjelas
pikiran ungkapan
f. membentuk
kesatuan pikiran.
Ciri-ciri subjek:
a. Jawaban
apa atau siapa
b. Didahului
kata bahwa
c. Berupa
kata atau frasa benda
d. Disertai
kata ini atau itu
e. Disertai
pengawas yang
f. Kata
sifat didahului kata si atau sang
g. Tidak
didahului preposisi: di, dalam, pada, kepada, untuk, dan lain-lain
h. Tidak
dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat dengan kata bukan
Contoh subjek dapat berupa kata:
Contoh subjek dapat berupa kata:
1. Saya
sudah mulai lapar
2. Matahari
menandakan hari sudah pagi
2. Predikat
Predikat adalah unsur utama dalam suatu kalimat dan merupakan kata atau kelompok kata yang menerangkan subjek. Umumnya predikat berupa kata kerja atau kata sifat. Keberadaan predikat dalam kalimat berfungsi:
Predikat adalah unsur utama dalam suatu kalimat dan merupakan kata atau kelompok kata yang menerangkan subjek. Umumnya predikat berupa kata kerja atau kata sifat. Keberadaan predikat dalam kalimat berfungsi:
a. membentuk
kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, kalimat majemuk
b. menjadi
unsur penjelas, yaitu memperjelas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan
menentukan kejelasan makna kalimat
c. menegaskan
makna
d. membentuk
kesatuan pikiran
e. sebagai
sebutan.
Ciri-ciri
predikat
1. Jawaban
mengapa, bagaimana
2. Dapat
diingkarkan dengan tidak atau bukan
3. Dapat
didahului keterangan aspek: akan, sudah, sedang, selalu, hampir
4. Dapat
didahului keterangan modalitas: sebaiknya, seharusnya, mesti, selayaknya, dan
lain-lain
5. Tidak
didahului kata yang, jika didahului yang predikat berubah fungsi menjadi perluasan
subjek
6. Didahului
kata adalah, ialah, yaitu, yakni
7. Predikat
dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, bilangan
Contoh penggunaan predikat:
Contoh penggunaan predikat:
·
Pertandingan antara Persija dengan
Persib sudah hampir selesai.
3. Objek
Objek adalah keterangan predikat. Letak objek umumnya setelah predikat, tetapi dalam kalimat pasif, objek dapat menduduki fungsi subjek. Objek berfungsi:
Objek adalah keterangan predikat. Letak objek umumnya setelah predikat, tetapi dalam kalimat pasif, objek dapat menduduki fungsi subjek. Objek berfungsi:
1.
membentuk kalimat dasar pada kalimat
berpredikat transitif
2.
memperjelas makna kalimat
3.
membentuk kesatuan atau kelengkapan
pikiran.
Ciri-ciri
Objek:
a. Berupa
kata benda
b. Tidak
didahuluii kata depan
c. Mengikuti
secara langsung di belakang predikat transitif
d. Jawaban
apa atau siapa yang terletak di belakang predikat transitif.
Contoh penggunaan objek
·
Orang itu sedang memotong kambing
·
Ayahku membetulkan pintu kamar mandi
4.
Keterangan
Keterangan kalimat berfungsi menjelaskan atau melengkapi informasi pesan-pesan kalimat. Tanpa keterangan, informasi menjadi tidak jelas. Hal ini dapat dirasakan kehadirannya terutama dalam surat undangan, laporan penelitian, dan informasi yang terkait dengan tempat, waktu, sebab, dan lainnya.
Keterangan kalimat berfungsi menjelaskan atau melengkapi informasi pesan-pesan kalimat. Tanpa keterangan, informasi menjadi tidak jelas. Hal ini dapat dirasakan kehadirannya terutama dalam surat undangan, laporan penelitian, dan informasi yang terkait dengan tempat, waktu, sebab, dan lainnya.
Ciri-ciri
keterangan:
1. Bukan
unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan, pesan menjadi tidak jelas,
dan tidak lengkap
2. Tempat
tidak terikat posisi, pada awal, tengah, atau akhir kalimat
3. Dapat
berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara.
Contoh penggunaan
kalimat :
·
Kemarin ayahku berangkat ke Singapura.
·
Ayahku kemarin berangkat ke Singapura.
5.
Pelengkap
Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi, mengkhususkan objek, dan melengkapi kalimat.
Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi, mengkhususkan objek, dan melengkapi kalimat.
Ciri-ciri
pelengkap:
1. Bukan
unsur utama, tetapi tanpa pelengkap kalimat itu tidak jelas dan tidak lengkap
informasinya.
2. Terletak
di belakang predikat yang bukan kata kerja transitif
Pola Kalimat
Kalimat
yang jumlah dan ragamnya begitu banyak, pada hakikatnya disusun berdasarkan
pola-pola tertentu yang amat sedikit jumlahnya, penguasaan pola kalimat akan
memudahkan pemakai bahasa dalam membuat kalimat yang benar secara gramatikal.
Selain itu, pola kalimat dapat menyederhanakan kalimat sehingga mudah dipahami
oleh orang lain.
Pola kalimat dasar sekurang-kurangnya terdiri atas subjek (S) dan predikat (P).
Pola kalimat dasar sekurang-kurangnya terdiri atas subjek (S) dan predikat (P).
Ciri-ciri
pola kalimat dasar:
1. Berupa
kalimat tunggal (satu S, satu P, satu O, satu Pel, satu K)
2. Sekurang-kurangnya
terdiri dari satu subjek dan satu predikat
3. Selalu
diawali dengan subjek
4. Berbentuk
kalimat aktif
5. Unsur
tersebut ada yang berupa kata dan ada yang berupa frasa dan
6. Dapat
dikembangkan menjadi kalimat luas dengan memperluas subjek, predikat, objek,
dan keterangan
a.
Berpola
S P
Terdiri
dari subjek dan predikat.
Contoh:
Saya
sedang makan. Gadis itu sangat cantik.
S P (kata kerja) S P (kata sifat)
Pekerjaan
ayahku pegawai swasta.
S P
(kata benda)]
b.
Berpola
S P O
Terdiri
dari subjek, predikat, dan objek
Contoh
:
Aku
menyukai sepeda
S
P O
c.
Berpola
S P Pel
Terdiri
dari subjek, predikat, dan pelengkap.
Contoh
:
Dia
memberi semangat.
S
P Pel
d.
Berpola
S P O Pel
Terdiri
dari subjek, predikat, objek, dan pelengkap.
Contoh
:
Ibu
memberi saya uang.
S P O Pel
e.
Berpola
S P K
Terdiri
dari subjek, predikat, dan keterangan.
Contoh
:
Kakakku
lahir di Bekasi.
S
P K
f.
Berpola
S P O K
Terdiri
dari subjek, predikat, objek, dan keterangan.
Contoh
:
Saya
menabung uang di Bank.
S P O K
g.
Berpola
S P Pel K
Terdiri
dari subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan.
Contoh
:
Ibu
membeli sayuran di pasar.
S P Pel K
h.
Berpola
S P O Pel K
Terdiri
dari subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.
Contoh
:
Pria
itu memberi pacarnya bunga di taman.
S
P O
Pel K
Jenis-jenis Kalimat
Berdasarkan jumlah Frasa
Kalimat Tunggal
Kalimat
tunggal adalah kalimat yang terdiri dari subjek dan satu predikat. Kalimat
tunggal dapat juga disertai objek dan keterangan.
Contoh:
1. Saya
akan datang
2. Kami
membuka lahan
Perluasan
kalimat tunggal dapat dilakukan dengan memberikan keterangan alat, tempat, dan
waktu. Misalnya, Riani menulis surat dengan komputer.
Kalimat Majemuk
Kalimat
majemuk adalah hasil perluasan dari kalimat tunggal yang membentuk satu atau
lebih pola kalimat baru selain yang sudah ada. Dapat diartikan juga bahwa
kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih kalimat
tunggal.
Kalimat
majemuk terdiri atas beberapa jenis berikut ini.
a. Kalimat
majemuk setara adalah kalimat majemuk yang unsur atau bagian-bagiannya
mempunyai hubungan sederajat.
Contoh:
·
Ayah membantu pekerjaanku dan ibuku
senang.
·
Kamu akan tidur atau main saja di kamar?
b. Kalimat
majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang berhubungan antara
unsur-unsurnya tidak sederajat. Salah satu unsurnya berfungsi sebagai induk
kalimat, dan unsur yang lain berfungsi sebagai anak kalimat.
Contoh:
·
Alfian terlambat sekolah karena macet
·
Kakakku selalu pulang larut malam,
sehingga jatuh sakit
·
Tugasku sudah selesai ketika ayahku
pulang dari kantor.
c. Kalimat
majemuk campuran adalah gabungan kalimat majemuk setara dengan kalimat
majemuk bertingkat. Umumnya dalam kalimat majemuk campuran, terdapat paling
sedikit tiga kalimat tunggal.
Contoh:
Hujan sudah reda ketika saya sudah pulang dan ibuku sudah mencuci.
Induk kalimat: hujan sudah reda.
Hujan sudah reda ketika saya sudah pulang dan ibuku sudah mencuci.
Induk kalimat: hujan sudah reda.
Anak
kalimat: saya sudah pulang, ibuku sudah mencuci.
d. Kalimat
majemuk rapatan adalah gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena
subjek dan predikatnya sama, maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali.
Contoh:
1. Ibu
sedang memasak
2. Ibu
sedang menggoreng ayam
3. Ibu
sedang mendengarkan radio
Jadi, ibu sedang, memasak,
menggoreng ayam, dan mendengarkan radio.
Berdasarkan Subjeknya
Kalimat Aktif
Kalimat
aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan. Predikat kalimat
aktif selalu berbentuk kata kerja, umumnya berawalan ber- dan me-.
Contoh:
1. Christina
bernyanyi dengan syahdu.
2. Yanuar
membuat layang-layang dengan bambu.
Kalimat Pasif
Kalimat
pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan. Umumnya berawalan di-.
Contoh:
Contoh:
1. Dengan
syahdu lagu itu dinyanyikan Christina
2. Layang-layang
dibuat Yanuar dengan bambu.
Tidak
semua kalimat aktif dapat diubah menjadi kalimat pasif. Kalimat aktif dapat
diubah menjadi pasif apabila memiliki objek dan predikatnya berawalan me-.
Berdasarkan Pengucapannya
Kalimat Langsung
Kalimat
langsung adalah kalimat yang secara langsung diucapkan orang. Kutipan dalam
kalimat langsung berupa kalimat tanya, perintah, atau berita.
Contoh:
•“tolong matikan lampu, Do!”, kata ayah kepada Aldo.
•“tolong matikan lampu, Do!”, kata ayah kepada Aldo.
•
“kamu harus mengerjakan tugasmu!”, kata ibu.
Kalimat Tidak Langsung
Kalimat
tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan orang lain.
Kutipan dalam kalimat tak langsung merupakan kalimat berita.
Contoh:
1. Andi
bertanya kepada ayah tentang pekerjaan rumahnya.
2. Ibu
berkata bahwa saya harus rajin belajar.
3. Kakak
meminta tolong kepadaku untuk mencuci mobil.
Berdasarkan Isi atau Fungsinya
Kalimat berita
Kalimat
berita adalah kalimat yang memberitahukan sesuatu hal kepada orang lain.
contoh:
contoh:
1. Paman
akan ke luar negri minggu depan
2. Gurumu
tidak akan memarahimu.
Kalimat Perintah
Kalimat
perintah adalah kalimat yang bermaksud memberikan perintah kepada orang lain
supaya melakukan sesuatu hal. Umumnya kalimat perintah diakhiri dengan tanda
seru tetapi ada juga yang diakhiri dengan tanda titik.
Contoh:
1. Ambillah
sepatu itu supaya tidak mengganggu jalan.
2. Kerjakan
PRmu!
Kalimat Tanya
Kalimat
tanya adalah kalimat yang tujuannya menanyakan sesuatu hal atau seseorang dengan
harapan memperoleh jawaban.
Contoh:
1. Kapan
kamu berangkat ke sekolah?
2. Dimana
sekolahmu?
Kalimat Seru
Kalimat
seru adalah kalimat yang mengungkapkan perasaan kagum dan seruan. kalimat seru
dapat dibentuk dari kalimat berita yang predikatnya berupa kata sifat.
Contoh:
1. Pemandangan
di pantai sangat indah.
2. Alangkah
indahnya pemandangan di pantai.
Kata Penghubung pada kalimat
majemuk
1.
Pengertian
Kata
yang menghubungkan dua kata atau kalimat (klausa)
2.
Jenis-jenis
a. Kata
hubung Koordinatif
menghubungkan 2 unsur
atau lebih yang sifat/kedudukannya sama (setara)
menggabungkan : dan,
serta, lagi, pula, juga
pertentangan : tetapi,
namun, sedangkan
memilih/pilihan : atau
menguatkan : bahkan,
malahan
mengurutkan : lalu,
kemudian
b. Kata
hubung Subordinatif
menghubungkan 2 unsur
atau lebih yang tidak sama kedudukannya
hub. syarat : jika,
kalau, bila
hub. waktu : saat,
sebelum, selama
hub. tujuan : untuk,
demi, bagi, agar
hub. perbandingan :
daripada, seperti, umpama
hub. sebab : karena,
sebab, oleh sebab
hub. akibat : sehingga,
maka
hub. menjelaskan :
bahwa, yaitu, ialah
hub. pengandaian :
seandainya, sekiranya
hub. pengecualian :
kecuali, selain
hub. cara/alat : dengan
hub. kemiripan :
seolah-olah
c. Kata
hubung Korelatif (berpasangan)
menghubungkan 2 kata,
frase atau klausa yang mengandung kedudukan yang sama dan memiliki 2 bagian
yang dipisahkan oleh salah satu kata, frase, atau klausa.
baik……maupun……
sedemikian rupa…….sehingga……..
tidak hanya………, tetapi
juga……
apakah……..ataukah……..
bukan hanya…….melainkan
juga…….
entah………entah……..
jangankan………pun…….
d. Kata
hubung Intra Kalimat
kata penghubung yang ada di dalam kalimat
e. Kata
hubung Antar Kalimat
Kata penghubung yang
digunakan untuk menggabungkan 2 kalimat (atau lebih)
ex: siapa menyakiti dan
menyiksanya akan berdosa besar. Sebaliknya, siapa menolongnya mendapat pahala
besar dari Tuhan.
f. Kata
hubung Antar Paragraf
menghubungkan paragraf sebelumnya dengan
paragraf selanjutnya.
Referensi :
ugono. Dr.Dendy. 2009. MAHIR BERBAHASA INDONESIA
DENGAN BENAR. Gramedia Pustaka Utama:Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar