COCOMO
merupakan singkatan dari Constructive Cost Model yaitu algortima model estimasi
biaya perangkat lunak yang dikembangkan dan diterbitkan oleh Barry Boehm.
COCOMO adalah model konstruktif biaya dan dikembangkan di TRW /
Northrop-Grumman pada tahun 2002. Satu hasil observasi yang paling penting
dalam model ini adalah bahwa motivasi dari tiap orang yang terlibat ditempatkan
sebagai titik berat. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dan kerja sama tim
merupakan sesuatu yang penting, namun demikian poin pada bagian ini sering
diabaikan. COCOMO adalah model terbuka, sehingga semua detail dipublikasikan,
termasuk :
1. Dasar
persamaan perkiraan biaya.
2. Setiap
asumsi yang dibuat dalam model.
3. Setiap
definisi.
4. Biaya
yang disertakan dalam perkiraan dinyatakan secara eksplisit
Jenis-Jenis
COCOMO terdiri dari 3 jenis, yaitu :
1. Model
COCOMO Dasar
Model COCOMO dapat diaplikasikan dalam
tiga tingkatan kelas:
a. Proyek
organik (organic mode)
Proyek
organik merupakan proyek dengan ukuran relatif kecil, dengan anggota tim yang
sudah berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan yang relatif fleksibel.
b. Proyek
sedang (semi-detached mode)
Proyek
sedang merupakan proyek yang memiliki ukuran dan tingkat kerumitan yang sedang,
dan tiap anggota tim memiliki tingkat keahlian yang berbeda.
c. Proyek
terintegrasi (embedded mode)
Proyek
terintegrasi merupakan proyek yang dibangun dengan spesifikasi dan operasi yang
ketat
Model
COCOMO dasar ditunjukkan dalam persamaan 1, 2, dan 3 berikut ini:
Keterangan:
E
: besarnya usaha (orang-bulan)
D
: lama waktu pengerjaan (bulan)
KLOC
: estimasi jumlah baris kode (ribuan)
P
: jumlah orang yang diperlukan.
2. Model
COCOMO Lanjut (Intermediate COCOMO)
Pengembangan
model COCOMO adalah dengan menambahkan atribut yang dapat menentukan jumlah
biaya dan tenaga dalam pengembangan perangkat lunak, yang dijabarkan dalam
kategori dan subkatagori sebagai berikut:
· Atribut
produk (product attributes)
1) Reliabilitas
perangkat lunak yang diperlukan (RELY)
2) Ukuran
basis data aplikasi (DATA)
3) Kompleksitas
produk (CPLX)
· Atribut
perangkat keras (computer attributes)
1) Waktu
eksekusi program ketika dijalankan (TIME)
2) Memori
yang dipakai (STOR)
3) Kecepatan
mesin virtual (VIRT)
4) Waktu
yang diperlukan untuk mengeksekusi perintah (TURN)
· Atribut
sumber daya manusia (personnel attributes)
1) Kemampuan
analisis (ACAP)
2) Kemampuan
ahli perangkat lunak (PCAP)
3) Pengalaman
membuat aplikasi (AEXP)
4) Pengalaman
penggunaan mesin virtual (VEXP)
5) Pengalaman
dalam menggunakan bahasa pemrograman (LEXP)
· Atribut
proyek (project attributes)
1) Penggunaan
sistem pemrograman modern(MODP)
2) Penggunaan
perangkat lunak (TOOL)
3) Jadwal
pengembangan yang diperlukan (SCED)
Persamaan:
Keterangan
:
E
: besarnya usaha (orang-bulan)
KLOC
: estimasi jumlah baris kode (ribuan)
EAF
: faktor hasil penghitungan dari sub-katagori di atas.
3. Model
COCOMO II (Complete atau Detailed COCOMO model)
Model
COCOMO II, pada awal desainnya terdiri dari 7 bobot pengali yang relevan dan
kemudian menjadi 16 yang dapat digunakan pada arsitektur terbarunya. Sama
seperti COCOMO Intermediate (COCOMO81), masing-masing sub katagori bisa
digunakan untuk aplikasi tertentu pada kondisi very low, low, manual, nominal,
high maupun very high. Masing-masing kondisi memiliki nilai bobot tertentu.
Nilai yang lebih besar dari 1 menunjukkan usaha pengembangan yang meningkat,
sedangkan nilai di bawah 1 menyebabkan usaha yang menurun. Kondisi Laju nominal
(1) berarti bobot pengali tidak berpengaruh pada estimasi. Maksud dari bobot
yang digunakan dalam COCOMO II, harus dimasukkan dan direfisikan di kemudian
hari sebagai detail dari proyek aktual yang ditambahkan dalam database.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar