Senin, 27 Oktober 2014

KALIMAT DASAR

NAMA : NOVA KARLASEMI
KELAS :3KA01
NPM : 15112379

KALIMAT DASAR
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Kalimat merupakan gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir.
Pengertian kalimat dasar
Pengertian kalimat dasar menurut para ahli :
1.      Badudu (1994) mengungkapkan bahwa sebagai sebuah satuan, kalimat memiliki dimensi bentuk dan dimensi isi. Kalimat harus memenuhi kesatuan bentuk sebab kesatuan bentuk itulah yang menjadikan kesatuan arti kalimat. Kalimat yang strukturnya benar tentu memiliki kesatuan bentuk sekaligus kesatuan arti. Wujud struktur kalimat adalah rangkaian kata-kata yang disusun berdasarkan aturan-aturan tata kalimat. Isi suatu kalimat adalah gagasan yang dibangun oleh rangkaian konsep yg terkandung dalam kata-kata. Jadi, kalimat (yang baik) selalu memiliki struktur yang jelas. Setiap unsur yang terdapat di dalamnya harus menempati posisi yang jelas. Setiap unsur yang terdapat di dalamnya harus menempati posisi yang jelas dalam hubungan satu sama lain. Kata-kata itu diurutkan menurut aturan tata kalimat.
2.      Dardjowidojo (1988) menyatakan bahwa kalimat ialah bagian terkecil dari suatu ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan.
Slametmuljana (1969) menjelaskan kalimat sebagai keseluruhan pemakaian kata yang berlagu,disusun menurut sistem bahasa yang bersangkutan, mungkin yang dipakai hanya satu kata, mungkin lebih
3.      Kridalaksana (2001) juga mengungkapkan kalimat sebagai satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa. Klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa yang membentuk satuan bebas, jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Kalimat dasar adalah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktur inti, belum mengalami perubahan unsur seperti panambahan keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap.
Unsur-unsur Kalimat :
1.      Subjek
Subjek atau pokok kalimat merupakan unsur utama kalimat. Subjek menentukan kejelasan makna kalimat. Penempatan subjek yang tidak tepat dapat mengaburkan makna kalimat. Keberadaan subjek dalam kalimat berfungsi:
a.       membentuk kalimat dasar, kalimat luas, kalimat tunggal, kalimat majemuk
b.      memperjelas makna
c.       menjadi pokok pikiran
d.      menegeaskan makna
e.       memperjelas pikiran ungkapan
f.       membentuk kesatuan pikiran.
     Ciri-ciri subjek:
a.       Jawaban apa atau siapa
b.      Didahului kata bahwa
c.       Berupa kata atau frasa benda
d.      Disertai kata ini atau itu
e.       Disertai pengawas yang
f.       Kata sifat didahului kata si atau sang
g.      Tidak didahului preposisi: di, dalam, pada, kepada, untuk, dan lain-lain
h.      Tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat dengan kata bukan
Contoh subjek dapat berupa kata:
1.      Saya sudah mulai lapar
2.      Matahari menandakan hari sudah pagi

2.      Predikat
Predikat adalah unsur utama dalam suatu kalimat dan merupakan kata atau kelompok kata yang menerangkan subjek. Umumnya predikat berupa kata kerja atau kata sifat. Keberadaan predikat dalam kalimat berfungsi:
a.       membentuk kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, kalimat majemuk
b.      menjadi unsur penjelas, yaitu memperjelas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan menentukan kejelasan makna kalimat
c.       menegaskan makna
d.      membentuk kesatuan pikiran
e.       sebagai sebutan.

Ciri-ciri predikat
1.      Jawaban mengapa, bagaimana
2.      Dapat diingkarkan dengan tidak atau bukan
3.      Dapat didahului keterangan aspek: akan, sudah, sedang, selalu, hampir
4.      Dapat didahului keterangan modalitas: sebaiknya, seharusnya, mesti, selayaknya, dan lain-lain
5.      Tidak didahului kata yang, jika didahului yang predikat berubah fungsi menjadi perluasan subjek
6.      Didahului kata adalah, ialah, yaitu, yakni
7.      Predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, bilangan
Contoh penggunaan predikat:
·         Pertandingan antara Persija dengan Persib sudah hampir selesai.
3.      Objek
Objek adalah keterangan predikat. Letak objek umumnya setelah predikat, tetapi dalam kalimat pasif, objek dapat menduduki fungsi subjek. Objek berfungsi:
1.      membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat transitif
2.      memperjelas makna kalimat
3.      membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran.
Ciri-ciri Objek:
a.       Berupa kata benda
b.      Tidak didahuluii kata depan
c.       Mengikuti secara langsung di belakang predikat transitif
d.      Jawaban apa atau siapa yang terletak di belakang predikat transitif.

Contoh penggunaan objek
·         Orang itu sedang memotong kambing
·         Ayahku membetulkan pintu kamar mandi
4.      Keterangan
Keterangan kalimat berfungsi menjelaskan atau melengkapi informasi pesan-pesan kalimat. Tanpa keterangan, informasi menjadi tidak jelas. Hal ini dapat dirasakan kehadirannya terutama dalam surat undangan, laporan penelitian, dan informasi yang terkait dengan tempat, waktu, sebab, dan lainnya.

Ciri-ciri keterangan:
1.      Bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan, pesan menjadi tidak jelas, dan tidak lengkap
2.      Tempat tidak terikat posisi, pada awal, tengah, atau akhir kalimat
3.      Dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara.

Contoh penggunaan kalimat :
·         Kemarin ayahku berangkat ke Singapura.
·         Ayahku kemarin berangkat ke Singapura.
5.      Pelengkap
Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi, mengkhususkan objek, dan melengkapi kalimat.

Ciri-ciri pelengkap:
1.      Bukan unsur utama, tetapi tanpa pelengkap kalimat itu tidak jelas dan tidak lengkap informasinya.
2.      Terletak di belakang predikat yang bukan kata kerja transitif
Pola Kalimat
Kalimat yang jumlah dan ragamnya begitu banyak, pada hakikatnya disusun berdasarkan pola-pola tertentu yang amat sedikit jumlahnya, penguasaan pola kalimat akan memudahkan pemakai bahasa dalam membuat kalimat yang benar secara gramatikal. Selain itu, pola kalimat dapat menyederhanakan kalimat sehingga mudah dipahami oleh orang lain.
Pola kalimat dasar sekurang-kurangnya terdiri atas subjek (S) dan predikat (P).
Ciri-ciri pola kalimat dasar:
1.      Berupa kalimat tunggal (satu S, satu P, satu O, satu Pel, satu K)
2.      Sekurang-kurangnya terdiri dari satu subjek dan satu predikat
3.      Selalu diawali dengan subjek
4.      Berbentuk kalimat aktif
5.      Unsur tersebut ada yang berupa kata dan ada yang berupa frasa dan
6.      Dapat dikembangkan menjadi kalimat luas dengan memperluas subjek, predikat, objek, dan keterangan

a.      Berpola S P
Terdiri dari subjek dan predikat.
Contoh:
Saya sedang makan. Gadis itu sangat cantik.
   S       P (kata kerja)     S               P (kata sifat)
Pekerjaan ayahku pegawai swasta.
                    S         P (kata benda)]
b.      Berpola S P O
Terdiri dari subjek, predikat, dan objek
Contoh :
Aku menyukai sepeda
S           P             O

c.       Berpola S P Pel
Terdiri dari subjek, predikat, dan pelengkap.
Contoh :
Dia memberi semangat.
S P Pel
d.      Berpola S P O Pel
Terdiri dari subjek, predikat, objek, dan pelengkap.
Contoh :
Ibu memberi saya uang.
 S          P         O Pel
e.       Berpola S P K
Terdiri dari subjek, predikat, dan keterangan.
Contoh :
Kakakku lahir di Bekasi.
    S            P        K
f.       Berpola S P O K
Terdiri dari subjek, predikat, objek, dan keterangan.
Contoh :
Saya menabung uang di Bank.
   S          P           O        K
g.      Berpola S P Pel K
Terdiri dari subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan.
Contoh :
Ibu membeli sayuran di pasar.
  S       P            Pel         K
h.      Berpola S P O Pel K
Terdiri dari subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.
Contoh :
Pria itu memberi pacarnya bunga di taman.
   S              P            O        Pel         K
Jenis-jenis Kalimat
Berdasarkan jumlah Frasa
Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal dapat juga disertai objek dan keterangan.
Contoh:
1.      Saya akan datang
2.      Kami membuka lahan
Perluasan kalimat tunggal dapat dilakukan dengan memberikan keterangan alat, tempat, dan waktu. Misalnya, Riani menulis surat dengan komputer.
Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah hasil perluasan dari kalimat tunggal yang membentuk satu atau lebih pola kalimat baru selain yang sudah ada. Dapat diartikan juga bahwa kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih kalimat tunggal.
Kalimat majemuk terdiri atas beberapa jenis berikut ini.
a.       Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang unsur atau bagian-bagiannya mempunyai hubungan sederajat.
Contoh:
·         Ayah membantu pekerjaanku dan ibuku senang.
·         Kamu akan tidur atau main saja di kamar?
b.      Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang berhubungan antara unsur-unsurnya tidak sederajat. Salah satu unsurnya berfungsi sebagai induk kalimat, dan unsur yang lain berfungsi sebagai anak kalimat.
Contoh:
·         Alfian terlambat sekolah karena macet
·         Kakakku selalu pulang larut malam, sehingga jatuh sakit
·         Tugasku sudah selesai ketika ayahku pulang dari kantor.
c.       Kalimat majemuk campuran adalah gabungan kalimat majemuk setara dengan kalimat majemuk bertingkat. Umumnya dalam kalimat majemuk campuran, terdapat paling sedikit tiga kalimat tunggal.
Contoh:
Hujan sudah reda ketika saya sudah pulang dan ibuku sudah mencuci.
Induk kalimat: hujan sudah reda.
Anak kalimat: saya sudah pulang, ibuku sudah mencuci.

d.      Kalimat majemuk rapatan adalah gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek dan predikatnya sama, maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali.
Contoh:
1.      Ibu sedang memasak
2.      Ibu sedang menggoreng ayam
3.      Ibu sedang mendengarkan radio
Jadi, ibu sedang, memasak, menggoreng ayam, dan mendengarkan radio.
Berdasarkan Subjeknya
Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan. Predikat kalimat aktif selalu berbentuk kata kerja, umumnya berawalan ber- dan me-.
Contoh:
1.      Christina bernyanyi dengan syahdu.
2.      Yanuar membuat layang-layang dengan bambu.
Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan. Umumnya berawalan di-.
Contoh:
1.      Dengan syahdu lagu itu dinyanyikan Christina
2.      Layang-layang dibuat Yanuar dengan bambu.
Tidak semua kalimat aktif dapat diubah menjadi kalimat pasif. Kalimat aktif dapat diubah menjadi pasif apabila memiliki objek dan predikatnya berawalan me-.
Berdasarkan Pengucapannya
Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara langsung diucapkan orang. Kutipan dalam kalimat langsung berupa kalimat tanya, perintah, atau berita.
Contoh:
•“tolong matikan lampu, Do!”, kata ayah kepada Aldo.
• “kamu harus mengerjakan tugasmu!”, kata ibu.
Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan orang lain. Kutipan dalam kalimat tak langsung merupakan kalimat berita.
Contoh:
1.      Andi bertanya kepada ayah tentang pekerjaan rumahnya.
2.      Ibu berkata bahwa saya harus rajin belajar.
3.      Kakak meminta tolong kepadaku untuk mencuci mobil.
Berdasarkan Isi atau Fungsinya
Kalimat berita
Kalimat berita adalah kalimat yang memberitahukan sesuatu hal kepada orang lain.
contoh:
1.      Paman akan ke luar negri minggu depan
2.      Gurumu tidak akan memarahimu.
Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang bermaksud memberikan perintah kepada orang lain supaya melakukan sesuatu hal. Umumnya kalimat perintah diakhiri dengan tanda seru tetapi ada juga yang diakhiri dengan tanda titik.
Contoh:
1.      Ambillah sepatu itu supaya tidak mengganggu jalan.
2.      Kerjakan PRmu!
Kalimat Tanya
Kalimat tanya adalah kalimat yang tujuannya menanyakan sesuatu hal atau seseorang dengan harapan memperoleh jawaban.
Contoh:
1.      Kapan kamu berangkat ke sekolah?
2.      Dimana sekolahmu?
Kalimat Seru
Kalimat seru adalah kalimat yang mengungkapkan perasaan kagum dan seruan. kalimat seru dapat dibentuk dari kalimat berita yang predikatnya berupa kata sifat.
Contoh:
1.      Pemandangan di pantai sangat indah.
2.      Alangkah indahnya pemandangan di pantai.
Kata Penghubung pada kalimat majemuk
1.      Pengertian
Kata yang menghubungkan dua kata atau kalimat (klausa)
2.      Jenis-jenis
a.       Kata hubung Koordinatif
menghubungkan 2 unsur atau lebih yang sifat/kedudukannya sama (setara)
menggabungkan : dan, serta, lagi, pula, juga
pertentangan : tetapi, namun, sedangkan
memilih/pilihan : atau
menguatkan : bahkan, malahan
mengurutkan : lalu, kemudian
b.      Kata hubung Subordinatif
menghubungkan 2 unsur atau lebih yang tidak sama kedudukannya
hub. syarat : jika, kalau, bila
hub. waktu : saat, sebelum, selama
hub. tujuan : untuk, demi, bagi, agar
hub. perbandingan : daripada, seperti, umpama
hub. sebab : karena, sebab, oleh sebab
hub. akibat : sehingga, maka
hub. menjelaskan : bahwa, yaitu, ialah
hub. pengandaian : seandainya, sekiranya
hub. pengecualian : kecuali, selain
hub. cara/alat : dengan
hub. kemiripan : seolah-olah

c.       Kata hubung Korelatif (berpasangan)
menghubungkan 2 kata, frase atau klausa yang mengandung kedudukan yang sama dan memiliki 2 bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frase, atau klausa.
baik……maupun……
sedemikian rupa…….sehingga……..
tidak hanya………, tetapi juga……
apakah……..ataukah……..
bukan hanya…….melainkan juga…….
entah………entah……..
jangankan………pun…….
d.      Kata hubung Intra Kalimat
 kata penghubung yang ada di dalam kalimat
e.       Kata hubung Antar Kalimat
Kata penghubung yang digunakan untuk menggabungkan 2 kalimat (atau lebih)
ex: siapa menyakiti dan menyiksanya akan berdosa besar. Sebaliknya, siapa menolongnya mendapat pahala besar dari Tuhan.
f.       Kata hubung Antar Paragraf
 menghubungkan paragraf sebelumnya dengan paragraf selanjutnya.

Referensi :

ugono. Dr.Dendy. 2009. MAHIR BERBAHASA INDONESIA DENGAN BENAR. Gramedia Pustaka Utama:Jakarta