Selasa, 18 Maret 2014

Peran Komunikasi Dalam Organisasi

Nama : Nova Karlasemi
Kelas : 2KA01
NPM : 15112379


Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa manusia itu adalah makhluk sosial. Dimana di dalam lingkungan hidupnya manusia itu tidaklah hidup seorang diri, melainkan ada individu-individu lainnya. Selain harus mempunyai hubungan baik dengan sang pencipta, manusia juga harus memiliki hubungan baik dengan sesamanya. Adanya keterkaitan antara manusia satu dengan manusia yang lainnya yang membuat manusia itu tidaklah bisa hidup seorang diri karena manusia sangat membutuhkan suatu interaksi dengan sesamanya.
Kita berbicara mengenai hubungan antar manusia tersebut, di dalam hubungan itu terdapat suatu interaksi ,dimana antara individu satu dengan individu lainnya saling bertukar pikiran, saling berbagi cerita, saling support dan saling mengisi satu sama lain. Dari interaksi tersebut terbentuklah suatu integrasi sosial yang dapat menjadi salah satu factor terbentuknya pribadi seorang individu.
Sejak dini, kita sudah diajarkan oleh kedua orang tua kita bagaimana caranya berkomunikasi. Dari mulai diajarkan bagaimana menyebut nama ayah atau ibu , kemudian bagaimana cara melafalkan huruf abjad hingga bagaimana caranya kita berkomunikasi secara baik dan benar dengan sesama. Sudah bukan hal yang asing bagi kita untuk melakukan komunikasi, karena di dalam kehidupan ini kita selalu di hadapkan dengan hal itu. Karena tanpa adanya komunikasi yang baik antar sesama, maka tidak akan terjalin suatu kerukunan yang membuat bangsa ini menyatu.
Dalam kehidupan , kita juga dihadapkan dalam suatu kelompok besar yaitu kelompok masyarakat atau suatu organisasi. Dalam suatu organisasi dibutuhkan suatu ketelatenan dalam mengambil suatu keputusan. Dimana keputusan yang harus diambil itu merupakan kesepakatan bersama dari semua anggotanya. Disitulah komunikasi memegang peranan penting dalam suatu organisasi. Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai peranan komunikasi dalam suatu organisasi, ada baiknya kalau kita memahami apa arti dari komunikasi dan apa arti dari organisasi tersebut berikut ini adalah penjelasannya :

Pengertian Komunikasi :
           Kata “komunikasi” berasal dari bahasa Latin, communis, yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih.  (Vardiansyah, 2004 : 3). Ini dimaksudkan bahwa dengan adanya komunikasi, antar individu itu dapat saling bertukar pikiran , bertukar perasaan dan saling bertukar informasi sehingga terjalinlah suatu hubungan atau kebersamaan antar sesamanya.
           Komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Pada definisi ini mereka menganggap komunikasi sebagai suatu proses, bukan sebagai suatu hal”. (Muhammad, 2009 : 2). Jadi, komunikasi itu merupakan suatu proses dalam suatu kehidupan. Dengan saling bertukar pikiran , kita akan tahu apa yang sebelumnya belum kita ketahui. Dengan komunikasi , hidup kita akan terus mengikuti alur ke arah depan atau ke arah yang baru sehingga pribadi kita akan berkembang menyesuaikan dengan keadaan yang telah ada.
Pengertian Organisasi :
Organisasi adalah suatu sistem mengenai usaha usaha kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. (Menurut Chester I.Barnard mengemukakan dalam buku beliau yang berjudul The Function Of TheExecutive). Bisa kita katakan bahwa suatu organisasi itu merupakan suatu tempat yang menampung individu-individu yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama , dimana dalam organisasi tersebut terdiri dari dua orang atau lebih yang saling bertukar pikiran dan mengambil keputusan bersama untuk suatu tujuan yang sukses.
Sudah sangat jelas adanya keterkaitan antara komunikasi dengan organisasi. Sudah pasti di dalam suatu organisasi itu terjalin suatu komunikasi. Komunikasi di dalam organisasi tersebut berbentuk kerja sama antar individu dalam merundingkan suatu kesepakatan bersama untuk tujuan yang sama.



Jenis dan Proses Komunikasi
Jenis Komunikasi
1.      Komunikasi Internal
Adalah komunikasi yang terjadi dalam organisasi itu sendiri. Misalnya, Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan [operasi dan manajemen].
Dua dimensi komunikasi internal :
a.       Komunikasi Vertikal : Komunikasi dari pimpinan ke staff, dan dari staf ke pimpinan dengan cara timbal balik [two way traffic communication].
” Downward Communication “ komunikasi atas ke bawah. Contoh pimpinan memberikan instruksi, petunjuk, informasi, penjelasan, perintah, pengumuman, rapat, majalah intern.
”Upward communication ”dari bawah ke atas. Contoh staf memberikan laporan, saran-saran, pengaduan, kritikan, kotak saran, dsb kepada pimpinan
b.      Komunikasi Horizontal : Komunikasi mendatar, antara anggota staf dengan anggota staf. Berlangsung tidak formal, lain dengan komunikasi vertikal yang formal. Komunikasi terjadi tidak dalam suasana kerja ! employee relation dan sering timbul rumours, grapevine, gossip.
2.      Komunikasi Eksternal
Komunikasi antara pimpinan organisasi [perusahaan] dengan khalayak audience di luar organisasi.



Komunikasi Efektif
Komunikasi dalam suatu organisasi sudah menjadi kebutuhan, karena komunikasi selalu memainkan peran yang paling penting dalam suatu pengambilan keputusan. Dengan komunikasi yang baik antar anggota organisasi tersebut dalam menciptakan suatu tujuan bersama maka akan menciptakan suatu kesepakatan bersama yang baik pula untuk kedepannya. Kurangnya komunikasi yang efektif membuat seringkali organisasi mengalami kegagalan dalam mencapai suatu tujuan.
Komunikasi merupakan suatu hal yang timbale balik, dimana tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi saja , tetepai harus bisa membalas apa yang telah disampaikan kepada si penerima informasi . jika sudah adanya hubungan timbale balik yang baik, maka komnikasi pun menjadi efektif.
Hal yang paling utama dalam komunikasi yaitu rasa saling menghargai. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa manusia itu selalu ingin di hargai , sejelek apapun hasil yang dia hasilkan, seburuk apapun pendapatnya atau semenjengkelkan apapun orang tersebut kita harus bisa menahan diri kita agar tidak langsung mengkritik. Karena mengkritik akan membuat dirinya merasa kehilangan kepercayaan dirinya. Hal yang paling tepat untuk dilakukan adalah menghargai. Hargailah apa yang telah orang lain kemukakan sekalipun pendapatnya tidak bisa kita terima dengan baik.

Implikasi Manajerial

Dalam system komunikasi organisasi, partisipatif telah menggunakan komunikasi dua arah, yaitu system atau pola komunikasi yang akan menghasilkan umpan balik secara langsung dari komunikan untuk dijadikan evaluasi. Pemimpin akan sering berkomunikasi dengan bawahan dalam merumuskan hal-hal yang dapat dirumuskan dengan bawahan. Hal ini menunjukkan bahwa komuniksai harus berfungsi juga sebagai persuatif dan regulative.
Kepemimpinan situasional memungkinkan seorang pemimpin melaksanakan kepemimpinannya sesuai dengan kondisi yang terjadi. Untuk komunikasi satu arah seperti Telling, mengharuskan pemimpin untuk lebih banyak mengarahkan, hal ini dilakukan agar tugas yang dilaksanakan sesuai dengan alur atau tujuan yang telah ditetapkan. Komunikasi satu arah akan mengalami kesulitan dalam menerima umpan balik sebagai evaluasi bagi organisasi. Terkadang dengan komunikasi satu arah, kondisi kerja akan terasa kaku karena bersifat formal.

Dalam kepemimpinan situsional yang dikembangkan menjadi empat bagian, membutuhkan komunikasi karena pada dasarnya kepemimpinan mempengaruhi orang. Dalam kepemimpinn ini, Delegating dengan tugas dan perilaku yang rendah menjdi aspek yang paling disukai apabila bawahan memiliki tingkat kesiapan yang tinggi, karena ada kebebasan dan kepercayaan dari pemimpin untuk berpartisipasi.







                    
Daftar pustaka :
Pengantar Ilmu Komunikasi (Vardiansyah, 2004 : 3),
Buku Komunikasi Organisasi  (Carl I. Hovland, Janis, an Kelley) (Muhammad, 2009 : 2)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18705/1/har-jan2008-2%20(6).pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar