Sabtu, 27 April 2013

Surat Cinta dan Cinta menurut ajaran Agama Islam


Surat Cinta Untuk Cerita Lalu di Surga
Apa kabar cerita lalu ? bagaimana di sana ? samakah seperti halnya disini ? malam ini aku mengingatmu, mengingat tentang kita , mengingat semua yang pernah ku lalui denganmu. Menyedihkan , berbeda dengan ketika saat aku masih bersamamu semuanya terasa indah untuk di kenang. Apa yang menyenangkan dalam jarak sejauh ini ? aku tak pernah tahu seberapa jauh jarak yang memisahkan kita , yang aku pikirkan hanyalah mengapa waktu begitu cepat mengajakmu pergi dariku, dan jika aku dapat mewawancarai sosok takdir itu,  aku akan menanyakan banyak sekali pertanyaan kepadanya termasuk mengapa dia tidak mengajakku untuk pergi juga bersama denganmu, bukankah kamu pernah berjanji , kemanapun kamu pergi kamu akan mengajakku , tapi mengapa kamu pergi sendiri saja .
Salahkah waktu ? salahkah takdir ? atau salahkah keadaan yang telah memperkenalkan kita?
Apa yang bisa aku harapkan dari jarak yang memisahkan kita ?ketika rasa rindu bertanya, kemana perginya orang yang aku rindukan. Aku tidak bisa menatapmu lagi, dan jemariku begitu rindu untuk membelai lekukan wajahmu. Aku cinta kepadamu namun cinta itu tak senyata seperti pada saat kamu memang benar-benar hadir di hadapanku, tapi kini semua itu hanyalah bayang-bayang.
Jarak yang begitu jauh apa mungkin menghapus semua kebiasaanmu , kebiasaan kita juga ? mungkinkah dalam jarak sejauh ini kita masih saling mendoakan seperti halnya kita yang sering berdoa bersama untuk hubungan kedepan.
Kamu melihatku tidak dari sana ? dan apakah kamu masih bisa merasakan apa yang aku rasakan di saat dingin mencekam , semua tentangmu tertuju ke pikiranku namun kamu tak lagi ada di sampingku , juga tak lagi mendekapku dengan hangat. Aku tidak lagi mengerti mengapa begitu mudahnya air mata yang terjatuh berserakan di kala aku mengingatmu.
Aku sudah mengerti , perpisahan yang Allah ciptakan adalah sesuatu yang terbaik untukmu , untukku dan untuk kita. Dan aku yakin , banyak sekali orang yang dapat menjagamu disana.
Aku tentu saja menangis , dadaku sesak ketika menyadari semuanya berlalu begitu cepat. Sudah tiba saja di hari ulang tahunmu  , jika kamu masih ada , mungkin kamu banyak mendapatkan ucapan dan hadiah special dari orang-orang terkasihmu. Aku yakin kamu akan lebih bahagia disana. Walaupun aku tak lagi dapat menyentuhmu namun dalam jarak sejauh ini, aku masih bisa memelukmu dalam doa.
Rasa ini begitu absurd dan sulit untuk di deskripsikan , kamu telah membawa separuh jiwaku melayang dan mengasingkan aku ke dunia yang bahkan tak ku ketahui. Aku bercermin memperhatikan setiap lekuk wajahku. Aku tak mengenal sosok di dalam cermin itu. Tak ada aku dalam cermin yang ku perhatikan. Aku merasa aku berbeda dan aku tak lagi mengenal siapa diriku. Seseorang yang ku kenal di dalam tubuhku kini menghilang secara magis setelah kepergianmu untuk selamanya.
Kamu ingat yang aku pernah ceritakan padamu dulu ? tentang perasaan akan kehadiranmu yang membawa perasaan lain. Hal berbeda yang kamu tawarkan padaku turut membuka mata hatiku dengan lebar, aku sempat tak sadar bahwa kamu datang member perasaan aneh. Ada yang hilang jika sehari saja kamu tak menyapaku , dan hingga saat ini aku belum bisa terbiasa tanpa kabarmu.
Apalah arti suatu perasaan yang hanya bisa aku simpan sendiri, ingin aku katakana padamu semuanya , namun sepertinya semua sudah telat. Aku hanya ingin kamu tau , perasaan ini masih sama seperti saat pertama kali aku membalas cintamu. Aku sangat mencintaimu , aku sangat merindukan semua hal tentangmu. Aku selalu berharap agar kamu bisa lebih bahagia disana J
Aku sadar aku tak lagi bisa bertemu dengan mu dan mengatakan semua yang aku rasakan, dan sepertinya kamu harus mengetahui satu hal , bahwa aku akan selalu menyayangimu dengan caraku sendiri J






Cinta Kasih Menurut Ajaran Agama Islam
Cinta , siapa yang tidak kenal dengan hal yang satu ini. Setiap orang tertarik kalau sudah membicarakan tentang cinta, yaitu rasa yang tidak akan pernah ada habisnya. Tuhan menganugerahkan rasa cinta dan sayang kepada hamba-Nya dengan jumlah yang tak terhingga, agar manusia memiliki rasa peduli dan saling mengasihi antar sesamanya. Cinta merupakan hal indah , setiap orang pasti bisa merasakannya. Sejak lahir orang tua membesarkan kita dengan kasih sayang mereka dan dengan penuh cinta kasih agar kita kelak dapat menjadi manusia yang berprilaku baik budi maupun pekertinya. Kehidupan yang kita rasakan setiap harinya itu merupakan bukti cinta Tuhan kepada kita sebagai hamba-Nya beruntunglah kita karena masih di berikan nikmat hidup oleh Tuhan, Tuhan memberikan kehidupan dan segalanya yang ada di bumi agar kita mampu merasakan nikmatnya hidup di dunia .
Dalam AlQuran pun telah di jelaskan tentang arti sesungguhnya dari rasa cinta dan sayang, antara lain sebagai berikut :
QS. Al-Baqarah ayat 165
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah SWT. Adapun orang-orang yang beriman, sangat besar cinta mereka kepada Allah SWT. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah SWT semuanya, dan bahwa Allah SWT amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).”

Dalam ayat tersebut di jelaskan bahwa, Orang orang yang beriman kepada Allah berarti orang  yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan .atau kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya. Allah SWT itu satu , tidak ada seorang pun yang dapat menandingi kekuasaan Allah SWT. Allah SWT mencintai kita salah satunya dengan cara memberikan nikmat kehidupan kepada kita sebagai hamba-Nya. Namun apa yang sudah kita berikan kepada Allah SWT ? Sudah seharusnya kita mengorbankan seluruh jiwa dan raga kita agar kita selalu mendapatkan cinta dari sang pencipta.

Dalil-dalil dalam hadis Nabi Muhammad SAW, misalnya sebagai berikut:

ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ اْلإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ ِللهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْيَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
“Tiga hal yang barang siapa mampu melakukannya, maka ia akan merasakan manisnya iman, yaitu: pertama Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selain keduanya; kedua: tidak mencintai seseorang kecuali hanya karena Allah; ketiga benci kembali kepada kekafiran sebagaimana ia benci dilemparkan ke neraka.”


….. وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُبِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا …
“….Tidaklah seorang hamba-Ku senantiasa mendekati-Ku dengan ibadah-ibadah sunah kecuali Aku akan mencintainya. Jika Aku mencintainya, maka Aku pun menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar; menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat; menjadi tangannya yang ia gunakan untuk memukul; dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan.”

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِين
“Tidak beriman seseorang dari kalian sehingga aku lebih dicintainya daripada anaknya, orang tuanya, dan seluruh manusia.”



Orang yang mencintai selain Allah, tapi cintanya tidak disandarkan kepada Allah, maka hal itu karena kebodohan dan kepicikan orang tersebut dalam mengenal Allah. Cinta kepada Rasulullah SAW, misalnya, adalah sesuatu yang terpuji karena cinta tersebut merupakan manifestasi cinta kepada Allah. Hal itu karena Rasulullah adalah orang yang dicintai Allah. Dengan demikian, mencintai orang yang dicintai oleh Allah, berarti juga mencintai Allah itu sendiri. Begitu pula semua bentuk cinta yang ada. Semuanya berpulang kepada cinta terhadap Allah.
Hanya Allah Yang Maha Sempurna. Ia tidak bergantung kepada apapun dan siapa pun. Kesempurnaan itulah yang akan mengantarkan seseorang kepada cinta sejati, yaitu cinta terhadap Allah. Manusia beribadah kepada Tuhannya bukan karena rasa cinta dan kasih, akan tetapi lebih kepada rasa bersyukur manusia itu atas nikmat dan rahmat yang telah diberikan oleh Tuhan YME kepada manusia selama hidup di dunia. Mengabdi, mungkin itulah yang pantas disebut daripada cinta dan kasih. Cinta kasih kepada Rasul, ya itu yang benar, cinta dan kasih kita curahkan kepada Rasul yang telah membawa ajaran-ajaran tauhid ke muka bumi untuk beribadah kepada Tuhan YME. Cinta kasih kepada Rasul yaitu menjaga nama baik Rasul dan membelanya atas segala tuduhan miring / fitnah terhadap Rasul kita.

Menurut Al-Qur'an cinta terbagi menjadi 8 jenis, yaitu:
Cinta Mawaddah: yaitu cinta yang menggebu-gebu  dan membara. Orang yang memiliki cinta jenis ini inginnya selalu berdua dan tak ingin berpisah. Selalu ingin memuaskan dahaga cintanya bahkan hampir tidak bisa berfikir yang lain.
Cinta Rahmah: yaitu cinta yang penuh akan kasih sayang, pengorbanan dan perlindungan. Orang yang memiliki cinta ini akan lebih memikirkan orang yang dicintainya daripada dirinya sendiri. Dipikirannya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meskipun ia harus menderita.
Cinta Mail: yaitu cinta yang sementara sangat membara. Dan sangat menyedot perhatian tanpa memperhatikan hal-hal penting lainnya. Menurut Al-Qur'an disebut juga dalam konteks poligami. Karna ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda akan cenderung mengabaikan yang lama.
Cinta Syaghaf: yaitu cinta alami yang sangat mendalam dan sangat memabukkan. Orang yang terkena cinta ini akan seperti orang gila, lupa diri bahkan tidak menyadari apa yang dilakukannya.
Cinta Ra'fah: yaitu rasa kasih sayang yang melebihi norma kebenaran. Misalnya: karna rasa kasih sayang dan kasihan yang berlebihan melihat anaknya tidur terlelap seorang bapak tidak tega dan tidak jadi membangunkan anaknya untuk Sholat.
Cinta Shobwah: yaitu cinta buta, cinta ini akan mendorong perilaku menyimpang dan tidak akan bisa mengelak.
Cinta Syauq (Rindu): yaitu pengembaraan hati kepada kekasih dan kobaran cinta didalam hati sang pecinta.
Cinta Kulfah: yaitu perasaan cinta yang disertai kesadaran akan hal-hal positif meski itu sulit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar