Jumat, 15 Maret 2013

Manusia dan Kebudayaan


TUGAS SOFTSKILL
ILMU BUDAYA DASAR





                                                NAMA  :  NOVA KARLASEMI
                                                NPM      :  15112379



Tugas :
1.      Menjelaskan mengenai Manusia dan Kebudayaan
2.      Menjelaskan Bagan Psiko Sosiogram
3.      Menanggapi tentang lunturnya nilai-nilai budaya di Indonesia


Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan 2 hal yang saling berkaitan atau saling mempunyai ikatan antara satu dengan yang lainnya di dalam suatu kehidupan.  Dimana ada manusia, disitulah kebudayaan-kebudayaan timbul dan kebudayaan sudah menjadi ciri khas dari manusia tersebut.  Keterkaitan inilah yang membuat manusia dengan berjuta-juta kebudayaannya sulit untuk di pisahkan. Manusia dan kebudayaan menjadi satu paket penting , yang apabila salah satunya tidak terlengkapi maka kedua hal tersebut tidaklah menjadi satu bentuk kesatuan utuh di dalam suatu kehidupan.
Manusia pada hakikatnya merupakan mahluk sosial, yang berarti manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa dukungan dan kasih sayang dari orang-orang di sekelilingnya. Di dalam kehidupan nyata, manusia memerlukan sosialisasi agar manusia dapat berkembang di  kehidupannya. Sama halnya dengan kebudayaan , kebudayaan juga tidak dapat berdiri sendiri tanpa ada yang mengembangkan dan melestarikannya, siapa lagi yang dapat mengembangkan dan melestarikan kebudayaan tersebut kalau bukan manusia itu sendiri. Kebudayaan itu sifatnya dinamis, kebudayaan akan terus berkembang seiring dengen berjalannya waktu. Semakin maju suatu kehidupan , maka akan semakin banyak kebudayaan yang beragam di dunia ini.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang di ciptakan sempurna beserta akal dan pikiran , hal itulah yang membuat manusia jelas berbeda dengan mahluk ciptaan Tuhan yang lainnya seperti hewan dan tumbuhan. Manusia menggunakan akal dan pikirannya untuk menciptakan hal-hal baru dan mengolah nya menjadi suatu kebutuhan yang dapat di manfaatkan dalam kehidupannya. Kebudayaan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting karena budaya merupakan suatu cerminan dari manusia itu sendiri.
Dengan anugerah akal dan pikirannya , manusia harus pandai mengolah atau menyaring kebudayaan-kebudayaan yang masuk dalam kehidupannya. Kebudayaan yang sifatnya turun –termurun ini harus selalu di lestarikan agar kebudayaan yang di ciptakan oleh orang-orang terdahulu tidak akan punah ataupun pudar dan dapat di lestarikan kembali oleh generasi muda yang akan datang. Jelas , kebudayaan dalam kehidupan manusia menjadi pengaruh yang sangat besar. Karena kebudayaan dapat mendorong kehidupan manusia menjadi lenih baik. Kebudayaan itu terlahir karena ada manusia yang menciptakannya dan dalam kehidupan nyata manusia itu hidup di tengah-tengah kebudayaan yang di ciptakannya.  




Penjelasan bagan Psiko Sosiogram :
·         Nomor 7   :  Nomor 7 pada bagan psiko sosiogram diatas disebut sebagai daerah tak sadar. Tak   sadar disini dimaksudkan bahwa  ada hal atau unsur-unsur dimana manusia tidak mampu menyadari  hal tersebut karena hal itu  sudah tertanam jauh di dalam dirinya sendiri. Daerah tak sadar ini berada di dasar alam jiwa manusia sehingga sulit untuk di sadari. Daerah tak sadar ini terdiri dari gagasan-gagasan seperti impian, harapan ataupun cita-cita yang diinginkan. 

·         Nomor 6   :  Nomor 6 pada bagan psiko sosiogram diatas disebut sebagai  sub sadar. Unsur-unsur yang tidak dapat disadari oleh manusia seperti yang di sebutkan pada nomor 7 sewaktu – waktu unsur – unsur tersebut bisa meledak keluar walaupun unsur tersebut sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan unsur yang meledak tersebut bisa saja mengganggu proses kehidupan manusia sehari-hari.

·         Nomor 5   :   Nomor 5 pada bagan psiko sosiogram diatas disebut sebagai kesadaran yang tidak dinyatakan. Kesadaran yang tidak dinyatakan disini dimaksudkan bahwa pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang  pun yang dapat mengetahuinya dan ada kemungkinan seseorang pada daerah ini adalah seseorang yang takut untuk berpendapat dan bisa jadi dia merupakan seorang pribadi yang tertutup. Pada daerah ini manusia bisa mengatur dirinya untuk meluapkan ataupun menyembunyikan apa yang dia rasa , seperti Ia takut salah dan takut dimarahi orang apabila ia menyatakannya, atau karena ia punya maksud jahat atau Ia sungkan menyatakannya, atau karena belum yakin bahwa ia akan mendapat respons dan pengertian yang baik dari sesamanya, atau takut bahwa walaupun siberi respons, respons itu sebenarnya tak diberikan dengan hati yang ikhlas atau juga karena ia takut ditolak mentah-mentah atau Ia malu karena takut ditertawakan, atau karena ada perasaan bersalah yang mendalam dan bisa jadi Ia tidak bisa menemukan kata-kata atau perumusan yang cocok untuk menyatakan gagasan yang bersangkutan tadi kepada sesamanya.

·         Nomor 4   :   Nomor 4 pada bagan psiko sosiogram diatas disebut sebagai kesadaran yang dinyatakan.  Kesadaran yang dinyatakan ini berarti manusia mengungkapkan kepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya. Cenderung orang yang ada pada daerah ini ialah orang yang terbuka.

·         Nomor 3   :   Nomor 3 pada bagan psiko sosiogram diatas disebut sebagai lingkaran hubungan karib. Lingkaran hubungan karib disini di maksudkan bahwa  manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. Manusia itu adalah mahluk sosial dimana dia tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan orang lain di dalam kehidupannya agar dapat menjalankan kehidupannya dengan baik. Dan apabila kesusahan ataupun sedang mendapatkan  musibah antara manusia satu dengan manusia yang lain bisa  salimg membantu, minimal mendengarkan keluhan atau curahan hati.

·         Nomor 2   :   Nomor 2 pada bagan psiko sosiogram diatas disebut sebagai lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli. 

·         Nomor 1   :   Nomor 1 pada bagan psiko sosiogram diatas disebut sebagai lingkaran hubungan jauh. Lingkaran hubungan jauh disini disini yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal.

·         Nomor 0   : Nomor 0 pada bagan psiko sosiogram diatas disebut lingkungan dunia luar. Lingkungan dunia luar merupakan dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai. Biasanya terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan tentang orang dan hal yang terletak di luar masyarakat dan negara Indonesia, dan ditanggapi oleh individu bersangkutan dengan sikap masa bodoh. Contohnya : anggapan pelajar indonesia yang tak pernah ke luar negeri tentang korea.


Lunturnya Nilai-nilai Budaya di Indonesia

Kebudayaan Indonesia merupakan kumpulan dari berbagai budaya dari seluruh wilayah yang ada di Negara Indonesia. Banyak sekali budaya-budaya yang kita miliki, sudah selayaknya kita bangga kepada Negara kita tercinta ini. Mungkin selama ini hanya beberapa kebudayaan yang baru kita tahu tapi kenyataannya di pelosok-pelosok wilayah Negara Indonesia itu masih banyak sekali kebudayaan-kebudayaan yang tidak kalah menarik dari kebudayaan yang sebelumnya sudah kita ketahui. Kita sebagai penerus bangsa sudah seharusnya melestarikan kebudayaan-kebudayaan tersebut agar tidak kalah tenar dari kebudayaan yang ada di Negara lain.

Di lihat pada keadaan saat ini, kebudayaan yang kita miliki perlahan sedikit demi sedikit mulai luntur. Keberadaannya perlahan menghilang tergeserkan oleh budaya-budaya luar yang masuk ke dalam Negara kita. Lunturnya nilai-nilai budaya terutama dari dalam diri kita sendiri contohnya dari hal kecil di kehidupan kita sehari-hari, seperti bahasa , kebanyakan dari para remaja di Indonesia saat ini sudah mulai jarang menggunakan bahasa daerah dalam berbicara. Kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa bahasa daerah itu merupakan bahasa yang sudah tidak zaman dan norak jadi mereka lebih memilih menggunakan bahasa gaul dalam berbicara karena menurut mereka bahasa gaul itu lebih menarik. Jadi, tidak sedikit remaja saat ini yang kurang mengerti akan bahasa daerahnya sendiri. Sama halnya dengan permainan-permainan tradisional sseperti lompat karet, congklak, petak umpat dan lain sebagainya. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi permainan-permainan tersebut perlahan mulai menghilang keberadaannya. Anak-anak saat ini lebih menyukai computer ketimbang permainan tradisional.

Beberapa kebudayaan kita sempat diakui oleh Negara lain. Itu semua kesalahan kita sebagai pemilik dari kebudayaan itu dan bukan kesalahan dari pihak yang mengakui. Kesalahan kita adalah mengapa kita tidak melestarikan dan menjaga kebudayaan itu sehingga sampai di akui oleh Negara lain. Mengapa kita lebih tertarik dengan budaya bangsa lain sehingga budaya yang kita miliki mulai di tinggalkan perlahan. Jika kita menjaga semua kebudayaan yang kita miliki dengan baik , Negara lain juga akan enggan mengakuinya.  Seperti yang telah kita ketahui bersama , kebudayaan merupakan ciri khas dari suatu bangsa. Dimana ciri khas itu melekat menjadi jati diri suatu bangsa , keberadaannya harus selalu ada , sebisa mungkin harus kita jaga keutuhannya dan jangan biarkan luntur sedikitpun.


Lunturnya nilai-nilai kebudayaan di Negara Indonesia itu salah satunya bisa di sebabkan karena munculnya globalisasi. Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan yang ada di masyarakat Indonesia, termasuk diantaranya aspek  kebudayaan. Semakin majunya Negara kita maka akan semakin banyak hal-hal baru yang akan masuk ke dalam Negara kita. Kita sebagai penerus bangsa boleh saja menerima hal positif yang masuk dari luar tetapi kita pun tidak boleh melupakan hal yang sudah lama ada mendarah daging pada Negara kita seperti budaya. Warga Negara Indonesia saat ini cenderung menerapkan budaya barat pada kehidupannya sehari-hari terutama anak muda. Mereka tidak menyaring mana yang baik dan mana yang pantas untuk di ikuti dan mereka pun tidak mengerti bahwa budaya barat itu bukanlah cirri khas dari budaya kita.

Seperti yang telah kita ketahui, bahwa nilai dan norma di Negara kita keberadaannya mulai bergeser dan  mungkin lambat laun nilai dan norma budaya itu akan hilang. Sikap kritis dalam menghadapi arus globalisasi itu sangat di perlukan agar kita sebagai penerus bangsa dapat menyaring mana yang baik yang kita terima dan mana yang buruk yang dapat merusak budaya bangsa Indonesia. Dan sepertinya kita harus bisa lebih paham akan arti dari globalisasi agar kita tahu bahwa kehadiran globalisasi itu adalah sebagai sarana untuk pembangunan Negara bukan untuk merusak budaya bangsa kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar