Minggu, 13 April 2014

KEPEMIMPINAN

Nama : Nova Karlasemi
NPM : 15112379
Kelas : 2KA01
UNIVERSITAS GUNADARMA

Manusia dengan lingkungan sosialnya memiliki hubungan yang sangat erat kaitannya. Manusia sebagai mahluk sosial berada di dalam suatu wadah yang di sebut lingkungan masyarakat. Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa manusia tidaklah bisa hidup seorang diri. Di dalam lingkungan sosialnya itulah manusia menemukan teman sosialnya, yang dimana mereka akan saling berhubungan , saling bertukar pikiran , maupun saling membantu satu dengan yang lainnya.
Manusia harus bisa mengatur hubungan yang ada di dalam lingkungan sosialnya tersebut. Manusia harus bisa menempatkan dirinya, apabila dia sedang berada pada lingkungan besarnya atau pada lingkungan yang kecil. Lingkungan kecil contohnya keluarga, keluarga menjadi salah satu factor pendukung berkembangnya kepribadian seorang manusia. Dimana kepribadian akan terbentuk dari suatu interaksi yang terjalin dalam suatu keluarga, sehingga manusia dapat mengatur tingkah lakunya ketika ia berada di luar lingkungan keluarganya.
Manusia akan di hadapkan pada lingkungan besarnya pada saat ia keluar dari lingkungan kecilnya. Lingkungan besar yang di maksud ialah lingkungan kelompok masyarakat. Di dalam kelompok masyarakat, manusia akan di hadapkan pada masalah-masalah yang harus di selessaikan. Dimana dibutuhkan keharmonisan antar anggota masyarakat sehingga suatu pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik dan masalah yang ada pun akan lebih mudah di temukan solusinya. Sikap saling menghormati dan menghargai haruslah terjalun dengan erat, agar keteraturean hidup selalu terjaga dengan baik dalam kelompok masyarakat tersebut.
Perbedaan pendapat seringlah terjadi dalam kelompok masyarakat. Menyatukan beberapa kepala yang saling berbeda pemikiran bukanlah hal yang mudah. Belum lagi banyaknya keinginan untuk menjadi penguasa atau menjadi yang tertinggi , ini memungkinkan terjadinya suatu persaingan di antara manusia tersebut. Maka dari itu, dalam kelompok masyarakat di butuhkan suatu sosok yang mampun menjadi penengah diantara mereka. Sosok yang dimaksud ialah sosok seorang pemimpin.
Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan kemampuan yang sangat sempurna. Dimana Tuhan menganugerahkan kemampuan berfikir sehingga manusia dapat memilah mana yang baik dan mana yang tidak baik bagi dirinya. Sehingga dengan kemampuannya itu manusia dapat mengelola lingkungannya dengan baik. Manusia juga mempunyai jiwa pemimpin, selain mampu memimpin dirinya sendiri manusia haruslah bisa berlaku sebagai pemimpin di dalam lingkungan masyarakatnya.
Pemimpin dalam kelompok masyarakat bertugas mengelola lingkungan masyarakat, menyamakan perbedaan-perbadaan yang ada menjadi satu pemikiran dan keputusan bersama. Sehingga akan ditemukannya suatu solusi bersama demi terciptanya tujuan berssama dalam kelompok masyarakat tersebut.


Pengertian Kepemimpinan
Berikut ini ada beberapa definisi dari kepemimpinan, antara lain sebagai berikut :
·         Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) pengertian kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
·       Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
·     Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).

Berdasarkan beberapa pengertian menurut para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses dimana seseorang mempengaruhi orang lain atau suatu kelompok dalam organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Pemimpin menjadi panutan anggota kelompoknya, menjadi penengah dalam suatu permasalahan dan menentukan satu solusi yang tepat untuk suatu permasalahan. Mempengaruhi disini di maksudkan bahwa seorang pemimpin haruslah mampu memotivasi anggotanya agar mereka saling bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan yang sama pula.

Tipologi Kepemimpinan 
Tipologi kepemimpinan merupakan tipe-tipe kepemimpinan lain yang ada disekitar kita, berikut adalah tipe kepemimpinan menurut (Siagian,1997)  :
a.        Tipe Otokratis
·         Menganggap organisasi sebagai milik pribadi.
·         Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
·         Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata.
·         Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat .
·         Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya.
·         Dalam menggerakan bawahannya sering menggunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
b.      Tipe Demokratis
·         Tidak berfikiran bahwa pemimpin adalah manusia mulia yang harus dihormati dan sebagainya.
·         Menyingkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi bawahannya
·         Senang menerima saran dan kritik.
·         Mengedepankan kerjasama atau teamwork
·         Memberikan kebebasan bawahannya untuk melakukan kesalahan dan kesempatan untuk bawahannya memperbaiki kesalahannya tersebut dengan kebijakan tertentu.
·         Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses.
·         Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
c.       Tipe Militeris
·         Menggunakan perintah dalam menggerakan bawahannya.
·         Senang menggunakan jabatan dan pangkat dalam memberikan perintah.
·         Menuntut displin yang tinggi dan melebih-lebihkan formalitas.
·         Sukar menerima kritikan.
·         Menggemari upacara untuk berbagai keadaan.
d.      Tipe Paternalistis
·         Menganggap bawahannya tidak dewasa.
·         Bersikap terlalu melindungi.
·         Jarang memberi kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif dan mengembangkan kreasinya.
·         Sering bersikap sok tahu yang berlebihan.
e.       Tipe Karismatik
Tipe kepemimpinan ini tidak dapat dijelaskan secara nyata karena pemimpin yang disukai karena karismanya cenderung tidak memiliki patokan khusus dalam mencirikan apa yang disukai dari sifat kepemimpinan dengan tipe ini. Karisma seorang pemimpin  biasanya tercipta secara alami dari sikap pribadi pemimpin tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan

Kepemimpinan tidaklah lahir begitu saja, tetapi ada faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan tersebut. seperti yang dikutip Nanang Fattah dari H jodeph Reitz(1981), beliau mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan antara lain sebagai berikut :
1. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.
2. Harapan dan perilaku atasan.
3. karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya kepemimpinan
4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gapa pemimpin
5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan prilaku bawahan 
6. harapan dan perilaku rekan,

Dari beberapa faktor yang telah disebutkan di atas, sudah jelas bahwa faktor-faktor tersebut sangatlah penting bagi seorang pemimpin dalam menjalankan tugas kepemimpinannya. Dimana seorang pemimpin itu memiliki skill dan pengalaman yang lebih banyak sehingga dapat mengelola suatu organisasi dengan baik. suatu organisasi yang baik yaitu organisasi yang antara pemimpin dengan bawahannya itu saling bekerja sama menciptakan suatu keharmonisan bersama agar cita-cita yang di impikan bersama dapat terpenuhi.

Implikasi Manajerial Kepemimpinan dalam Organisasi

Teori dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton yang membedakan dua dimensi dalam kepemimpinan, yaitu “concern for people” dan “concern for production”. Pada dasarnya teorimanagerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu :

Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi.
Country Club artinya kepemimpinann didasarkan kepada hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.

Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan untama terletak pada kepemimpinan kelompok yang satu sama lain salingmemerlukan. Dasar dari kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan.

Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan organisasi. Penampilan terletak pada penampilan individu dalam organisasi.
Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.




Daftar Pustaka

http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli/ (di kutip tanggal 13 April 2014, pukul 21:58)

M.Mas’ud Said, Kepemimpinan : Pengembangan Organisasi Team Building dan Perilaku Inovatif (Malang: UIN-Maliki Press, 2010), 237-244.

Said, M.Mas’ud. 2010. Kepemimpinan : Pengembangan Organisasi Team Building dan Perilaku Inovatif. Malang: UIN-Maliki Press.

Nanang Fattah 1996 Landasan Manajemen Pendidikan (Bandung : Rosdakarya)

http://herisllubers.blogspot.com/2013/06/implikasi-manajerial-kepemimpinan-dalam.html ( 13 April 2014 pukul 22:15)