Surat Cinta Untuk Cerita Lalu di
Surga
Apa
kabar cerita lalu ? bagaimana di sana ? samakah seperti halnya disini ? malam
ini aku mengingatmu, mengingat tentang kita , mengingat semua yang pernah ku
lalui denganmu. Menyedihkan , berbeda dengan ketika saat aku masih bersamamu
semuanya terasa indah untuk di kenang. Apa yang menyenangkan dalam jarak sejauh
ini ? aku tak pernah tahu seberapa jauh jarak yang memisahkan kita , yang aku
pikirkan hanyalah mengapa waktu begitu cepat mengajakmu pergi dariku, dan jika
aku dapat mewawancarai sosok takdir itu,
aku akan menanyakan banyak sekali pertanyaan kepadanya termasuk mengapa
dia tidak mengajakku untuk pergi juga bersama denganmu, bukankah kamu pernah
berjanji , kemanapun kamu pergi kamu akan mengajakku , tapi mengapa kamu pergi
sendiri saja .
Salahkah
waktu ? salahkah takdir ? atau salahkah keadaan yang telah memperkenalkan kita?
Apa
yang bisa aku harapkan dari jarak yang memisahkan kita ?ketika rasa rindu
bertanya, kemana perginya orang yang aku rindukan. Aku tidak bisa menatapmu
lagi, dan jemariku begitu rindu untuk membelai lekukan wajahmu. Aku cinta
kepadamu namun cinta itu tak senyata seperti pada saat kamu memang benar-benar
hadir di hadapanku, tapi kini semua itu hanyalah bayang-bayang.
Jarak
yang begitu jauh apa mungkin menghapus semua kebiasaanmu , kebiasaan kita juga
? mungkinkah dalam jarak sejauh ini kita masih saling mendoakan seperti halnya
kita yang sering berdoa bersama untuk hubungan kedepan.
Kamu
melihatku tidak dari sana ? dan apakah kamu masih bisa merasakan apa yang aku
rasakan di saat dingin mencekam , semua tentangmu tertuju ke pikiranku namun
kamu tak lagi ada di sampingku , juga tak lagi mendekapku dengan hangat. Aku
tidak lagi mengerti mengapa begitu mudahnya air mata yang terjatuh berserakan
di kala aku mengingatmu.
Aku
sudah mengerti , perpisahan yang Allah ciptakan adalah sesuatu yang terbaik
untukmu , untukku dan untuk kita. Dan aku yakin , banyak sekali orang yang
dapat menjagamu disana.
Aku
tentu saja menangis , dadaku sesak ketika menyadari semuanya berlalu begitu
cepat. Sudah tiba saja di hari ulang tahunmu
, jika kamu masih ada , mungkin kamu banyak mendapatkan ucapan dan
hadiah special dari orang-orang terkasihmu. Aku yakin kamu akan lebih bahagia
disana. Walaupun aku tak lagi dapat menyentuhmu namun dalam jarak sejauh ini,
aku masih bisa memelukmu dalam doa.
Rasa
ini begitu absurd dan sulit untuk di deskripsikan , kamu telah membawa separuh
jiwaku melayang dan mengasingkan aku ke dunia yang bahkan tak ku ketahui. Aku
bercermin memperhatikan setiap lekuk wajahku. Aku tak mengenal sosok di dalam
cermin itu. Tak ada aku dalam cermin yang ku perhatikan. Aku merasa aku berbeda
dan aku tak lagi mengenal siapa diriku. Seseorang yang ku kenal di dalam
tubuhku kini menghilang secara magis setelah kepergianmu untuk selamanya.
Kamu
ingat yang aku pernah ceritakan padamu dulu ? tentang perasaan akan kehadiranmu
yang membawa perasaan lain. Hal berbeda yang kamu tawarkan padaku turut membuka
mata hatiku dengan lebar, aku sempat tak sadar bahwa kamu datang member
perasaan aneh. Ada yang hilang jika sehari saja kamu tak menyapaku , dan hingga
saat ini aku belum bisa terbiasa tanpa kabarmu.
Apalah
arti suatu perasaan yang hanya bisa aku simpan sendiri, ingin aku katakana padamu
semuanya , namun sepertinya semua sudah telat. Aku hanya ingin kamu tau ,
perasaan ini masih sama seperti saat pertama kali aku membalas cintamu. Aku
sangat mencintaimu , aku sangat merindukan semua hal tentangmu. Aku selalu
berharap agar kamu bisa lebih bahagia disana J
Aku
sadar aku tak lagi bisa bertemu dengan mu dan mengatakan semua yang aku
rasakan, dan sepertinya kamu harus mengetahui satu hal , bahwa aku akan selalu
menyayangimu dengan caraku sendiri J
Cinta Kasih Menurut Ajaran Agama
Islam
Cinta
, siapa yang tidak kenal dengan hal yang satu ini. Setiap orang tertarik kalau
sudah membicarakan tentang cinta, yaitu rasa yang tidak akan pernah ada
habisnya. Tuhan menganugerahkan rasa cinta dan sayang kepada hamba-Nya dengan
jumlah yang tak terhingga, agar manusia memiliki rasa peduli dan saling
mengasihi antar sesamanya. Cinta merupakan hal indah , setiap orang pasti bisa
merasakannya. Sejak lahir orang tua membesarkan kita dengan kasih sayang mereka
dan dengan penuh cinta kasih agar kita kelak dapat menjadi manusia yang
berprilaku baik budi maupun pekertinya. Kehidupan yang kita rasakan setiap
harinya itu merupakan bukti cinta Tuhan kepada kita sebagai hamba-Nya beruntunglah
kita karena masih di berikan nikmat hidup oleh Tuhan, Tuhan memberikan
kehidupan dan segalanya yang ada di bumi agar kita mampu merasakan nikmatnya
hidup di dunia .
Dalam
AlQuran pun telah di jelaskan tentang arti sesungguhnya dari rasa cinta dan
sayang, antara lain sebagai berikut :
QS. Al-Baqarah ayat 165
“Dan
di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain
Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah SWT.
Adapun orang-orang yang beriman, sangat besar cinta mereka kepada Allah SWT.
Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu
mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu
kepunyaan Allah SWT semuanya, dan bahwa Allah SWT
amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).”
Dalam
ayat tersebut di jelaskan bahwa, Orang orang yang beriman kepada Allah berarti
orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan
harapan .atau kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya. Allah SWT itu satu ,
tidak ada seorang pun yang dapat menandingi kekuasaan Allah SWT. Allah SWT
mencintai kita salah satunya dengan cara memberikan nikmat kehidupan kepada
kita sebagai hamba-Nya. Namun apa yang sudah kita berikan kepada Allah SWT ? Sudah
seharusnya kita mengorbankan seluruh jiwa dan raga kita agar kita selalu
mendapatkan cinta dari sang pencipta.
Dalil-dalil dalam hadis
Nabi Muhammad SAW, misalnya sebagai berikut:
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ اْلإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ ِللهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْيَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
“Tiga hal yang barang siapa mampu
melakukannya, maka ia akan merasakan manisnya iman, yaitu: pertama Allah
dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selain keduanya; kedua:
tidak mencintai seseorang kecuali hanya karena Allah; ketiga benci
kembali kepada kekafiran sebagaimana ia benci dilemparkan ke neraka.”
…..
وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُبِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا …
“….Tidaklah seorang hamba-Ku senantiasa
mendekati-Ku dengan ibadah-ibadah sunah kecuali Aku akan mencintainya. Jika Aku
mencintainya, maka Aku pun menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk
mendengar; menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat; menjadi
tangannya yang ia gunakan untuk memukul; dan menjadi kakinya yang ia gunakan
untuk berjalan.”
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِين
“Tidak beriman seseorang
dari kalian sehingga aku lebih dicintainya daripada anaknya, orang tuanya, dan
seluruh manusia.”
Orang
yang mencintai selain Allah, tapi cintanya tidak disandarkan kepada Allah, maka
hal itu karena kebodohan dan kepicikan orang tersebut dalam mengenal Allah.
Cinta kepada Rasulullah SAW, misalnya, adalah sesuatu yang terpuji karena cinta
tersebut merupakan manifestasi cinta kepada Allah. Hal itu karena Rasulullah
adalah orang yang dicintai Allah. Dengan demikian, mencintai orang yang
dicintai oleh Allah, berarti juga mencintai Allah itu sendiri. Begitu pula
semua bentuk cinta yang ada. Semuanya berpulang kepada cinta terhadap Allah.
Hanya
Allah Yang Maha Sempurna. Ia tidak bergantung kepada apapun dan siapa pun.
Kesempurnaan itulah yang akan mengantarkan seseorang kepada cinta sejati, yaitu
cinta terhadap Allah. Manusia beribadah kepada Tuhannya bukan
karena rasa cinta dan kasih, akan tetapi lebih kepada rasa bersyukur manusia
itu atas nikmat dan rahmat yang telah diberikan oleh Tuhan YME kepada manusia
selama hidup di dunia. Mengabdi, mungkin itulah yang pantas disebut daripada
cinta dan kasih. Cinta kasih kepada Rasul, ya itu yang
benar, cinta dan kasih kita curahkan kepada Rasul yang telah membawa
ajaran-ajaran tauhid ke muka bumi untuk beribadah kepada Tuhan YME. Cinta kasih
kepada Rasul yaitu menjaga nama baik Rasul dan membelanya atas segala tuduhan
miring / fitnah terhadap Rasul kita.
Menurut Al-Qur'an cinta terbagi
menjadi 8 jenis, yaitu:
Cinta
Mawaddah: yaitu cinta yang menggebu-gebu dan membara. Orang yang memiliki
cinta jenis ini inginnya selalu berdua dan tak ingin berpisah. Selalu ingin
memuaskan dahaga cintanya bahkan hampir tidak bisa berfikir yang lain.
Cinta
Rahmah: yaitu cinta yang penuh akan kasih sayang, pengorbanan dan perlindungan.
Orang yang memiliki cinta ini akan lebih memikirkan orang yang dicintainya
daripada dirinya sendiri. Dipikirannya yang penting adalah kebahagiaan sang
kekasih meskipun ia harus menderita.
Cinta
Mail: yaitu cinta yang sementara sangat membara. Dan sangat menyedot perhatian
tanpa memperhatikan hal-hal penting lainnya. Menurut Al-Qur'an disebut juga
dalam konteks poligami. Karna ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda akan
cenderung mengabaikan yang lama.
Cinta
Syaghaf: yaitu cinta alami yang sangat mendalam dan sangat memabukkan. Orang
yang terkena cinta ini akan seperti orang gila, lupa diri bahkan tidak
menyadari apa yang dilakukannya.
Cinta
Ra'fah: yaitu rasa kasih sayang yang melebihi norma kebenaran. Misalnya: karna
rasa kasih sayang dan kasihan yang berlebihan melihat anaknya tidur terlelap
seorang bapak tidak tega dan tidak jadi membangunkan anaknya untuk Sholat.
Cinta
Shobwah: yaitu cinta buta, cinta ini akan mendorong perilaku menyimpang dan
tidak akan bisa mengelak.
Cinta
Syauq (Rindu): yaitu pengembaraan hati kepada kekasih dan kobaran cinta didalam
hati sang pecinta.
Cinta
Kulfah: yaitu perasaan cinta yang disertai kesadaran akan hal-hal positif meski
itu sulit.