TUGAS SOFTSKILL
ILMU BUDAYA DASAR
NAMA : NOVA KARLASEMI
NPM :
15112379
Tugas
:
1. Menjelaskan mengenai Manusia dan
Kebudayaan
2. Menjelaskan Bagan Psiko Sosiogram
3. Menanggapi tentang lunturnya
nilai-nilai budaya di Indonesia
Manusia dan Kebudayaan
Manusia
dan kebudayaan merupakan 2 hal yang saling berkaitan atau saling mempunyai
ikatan antara satu dengan yang lainnya di dalam suatu kehidupan. Dimana ada manusia, disitulah
kebudayaan-kebudayaan timbul dan kebudayaan sudah menjadi ciri khas dari
manusia tersebut. Keterkaitan inilah
yang membuat manusia dengan berjuta-juta kebudayaannya sulit untuk di pisahkan.
Manusia dan kebudayaan menjadi satu paket penting , yang apabila salah satunya
tidak terlengkapi maka kedua hal tersebut tidaklah menjadi satu bentuk kesatuan
utuh di dalam suatu kehidupan.
Manusia
pada hakikatnya merupakan mahluk sosial, yang berarti manusia tidak dapat hidup
sendiri tanpa dukungan dan kasih sayang dari orang-orang di sekelilingnya. Di
dalam kehidupan nyata, manusia memerlukan sosialisasi agar manusia dapat
berkembang di kehidupannya. Sama halnya
dengan kebudayaan , kebudayaan juga tidak dapat berdiri sendiri tanpa ada yang
mengembangkan dan melestarikannya, siapa lagi yang dapat mengembangkan dan
melestarikan kebudayaan tersebut kalau bukan manusia itu sendiri. Kebudayaan
itu sifatnya dinamis, kebudayaan akan terus berkembang seiring dengen
berjalannya waktu. Semakin maju suatu kehidupan , maka akan semakin banyak
kebudayaan yang beragam di dunia ini.
Seperti
yang telah kita ketahui bersama, manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang di
ciptakan sempurna beserta akal dan pikiran , hal itulah yang membuat manusia
jelas berbeda dengan mahluk ciptaan Tuhan yang lainnya seperti hewan dan
tumbuhan. Manusia menggunakan akal dan pikirannya untuk menciptakan hal-hal
baru dan mengolah nya menjadi suatu kebutuhan yang dapat di manfaatkan dalam
kehidupannya. Kebudayaan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting
karena budaya merupakan suatu cerminan dari manusia itu sendiri.
Dengan
anugerah akal dan pikirannya , manusia harus pandai mengolah atau menyaring
kebudayaan-kebudayaan yang masuk dalam kehidupannya. Kebudayaan yang sifatnya
turun –termurun ini harus selalu di lestarikan agar kebudayaan yang di ciptakan
oleh orang-orang terdahulu tidak akan punah ataupun pudar dan dapat di
lestarikan kembali oleh generasi muda yang akan datang. Jelas , kebudayaan
dalam kehidupan manusia menjadi pengaruh yang sangat besar. Karena kebudayaan
dapat mendorong kehidupan manusia menjadi lenih baik. Kebudayaan itu terlahir
karena ada manusia yang menciptakannya dan dalam kehidupan nyata manusia itu
hidup di tengah-tengah kebudayaan yang di ciptakannya.
Penjelasan bagan Psiko Sosiogram :
·
Nomor
7 :
Nomor 7 pada bagan psiko sosiogram diatas disebut sebagai daerah tak sadar. Tak sadar disini dimaksudkan bahwa ada hal atau unsur-unsur dimana manusia tidak
mampu menyadari hal tersebut karena hal
itu sudah tertanam jauh di dalam dirinya
sendiri. Daerah tak sadar ini berada di dasar alam jiwa manusia sehingga sulit untuk di sadari. Daerah tak sadar ini terdiri dari gagasan-gagasan seperti impian, harapan ataupun cita-cita yang diinginkan.
·
Nomor
6 : Nomor 6 pada bagan psiko sosiogram diatas
disebut sebagai sub sadar. Unsur-unsur yang tidak dapat disadari oleh manusia seperti
yang di sebutkan pada nomor 7 sewaktu – waktu unsur – unsur tersebut bisa meledak
keluar walaupun unsur tersebut sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan unsur
yang meledak tersebut bisa saja mengganggu proses kehidupan manusia
sehari-hari.
·
Nomor
5 : Nomor
5 pada bagan psiko sosiogram diatas disebut sebagai kesadaran yang tidak dinyatakan. Kesadaran yang tidak dinyatakan
disini dimaksudkan bahwa pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan
sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahuinya dan ada
kemungkinan seseorang pada daerah ini adalah seseorang yang takut untuk
berpendapat dan bisa jadi dia merupakan seorang pribadi yang tertutup. Pada
daerah ini manusia bisa mengatur dirinya untuk meluapkan ataupun menyembunyikan
apa yang dia rasa , seperti Ia takut salah dan takut dimarahi orang apabila ia
menyatakannya, atau karena ia punya maksud jahat atau Ia sungkan menyatakannya,
atau karena belum yakin bahwa ia akan mendapat respons dan pengertian yang baik
dari sesamanya, atau takut bahwa walaupun siberi respons, respons itu
sebenarnya tak diberikan dengan hati yang ikhlas atau juga karena ia takut
ditolak mentah-mentah atau Ia malu karena takut ditertawakan, atau karena ada
perasaan bersalah yang mendalam dan bisa jadi Ia tidak bisa menemukan kata-kata
atau perumusan yang cocok untuk menyatakan gagasan yang bersangkutan tadi
kepada sesamanya.
·
Nomor
4 : Nomor 4 pada bagan psiko sosiogram diatas
disebut sebagai kesadaran yang
dinyatakan. Kesadaran yang
dinyatakan ini berarti manusia mengungkapkan kepada orang lain apa yang ada di
pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya. Cenderung orang yang
ada pada daerah ini ialah orang yang terbuka.
·
Nomor
3 : Nomor
3 pada bagan psiko sosiogram diatas disebut sebagai lingkaran hubungan karib. Lingkaran hubungan karib disini di
maksudkan bahwa manusia memiliki
seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk
meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau
makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. Manusia itu adalah
mahluk sosial dimana dia tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan orang
lain di dalam kehidupannya agar dapat menjalankan kehidupannya dengan baik. Dan
apabila kesusahan ataupun sedang mendapatkan
musibah antara manusia satu dengan manusia yang lain bisa salimg membantu, minimal mendengarkan keluhan
atau curahan hati.
·
Nomor
2 : Nomor
2 pada bagan psiko sosiogram diatas disebut sebagai lingkaran hubungan berguna.
Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan
pembeli.
·
Nomor
1 : Nomor 1 pada bagan psiko sosiogram diatas
disebut sebagai lingkaran hubungan jauh.
Lingkaran hubungan jauh disini disini yang berarti pikiran dan gagasan
manusia tentang berbagai macam hal.
·
Nomor
0 : Nomor 0 pada bagan psiko sosiogram diatas
disebut lingkungan dunia luar. Lingkungan
dunia luar merupakan dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau
dijumpai. Biasanya terdiri dari
pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan tentang orang dan hal yang terletak di
luar masyarakat dan negara Indonesia, dan ditanggapi oleh individu bersangkutan
dengan sikap masa bodoh. Contohnya : anggapan pelajar indonesia yang tak pernah
ke luar negeri tentang korea.
Lunturnya Nilai-nilai Budaya di Indonesia
Lunturnya Nilai-nilai Budaya di Indonesia
Kebudayaan
Indonesia merupakan kumpulan dari berbagai budaya dari seluruh wilayah yang ada
di Negara Indonesia. Banyak sekali budaya-budaya yang kita miliki, sudah
selayaknya kita bangga kepada Negara kita tercinta ini. Mungkin selama ini
hanya beberapa kebudayaan yang baru kita tahu tapi kenyataannya di
pelosok-pelosok wilayah Negara Indonesia itu masih banyak sekali
kebudayaan-kebudayaan yang tidak kalah menarik dari kebudayaan yang sebelumnya
sudah kita ketahui. Kita sebagai penerus bangsa sudah seharusnya melestarikan
kebudayaan-kebudayaan tersebut agar tidak kalah tenar dari kebudayaan yang ada
di Negara lain.
Di
lihat pada keadaan saat ini, kebudayaan yang kita miliki perlahan sedikit demi
sedikit mulai luntur. Keberadaannya perlahan menghilang tergeserkan oleh
budaya-budaya luar yang masuk ke dalam Negara kita. Lunturnya nilai-nilai
budaya terutama dari dalam diri kita sendiri contohnya dari hal kecil di
kehidupan kita sehari-hari, seperti bahasa , kebanyakan dari para remaja di
Indonesia saat ini sudah mulai jarang menggunakan bahasa daerah dalam
berbicara. Kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa bahasa daerah itu merupakan
bahasa yang sudah tidak zaman dan norak jadi mereka lebih memilih menggunakan
bahasa gaul dalam berbicara karena menurut mereka bahasa gaul itu lebih
menarik. Jadi, tidak sedikit remaja saat ini yang kurang mengerti akan bahasa
daerahnya sendiri. Sama halnya dengan permainan-permainan tradisional sseperti
lompat karet, congklak, petak umpat dan lain sebagainya. Seiring dengan
kemajuan teknologi informasi permainan-permainan tersebut perlahan mulai
menghilang keberadaannya. Anak-anak saat ini lebih menyukai computer ketimbang
permainan tradisional.
Beberapa
kebudayaan kita sempat diakui oleh Negara lain. Itu semua kesalahan kita
sebagai pemilik dari kebudayaan itu dan bukan kesalahan dari pihak yang
mengakui. Kesalahan kita adalah mengapa kita tidak melestarikan dan menjaga
kebudayaan itu sehingga sampai di akui oleh Negara lain. Mengapa kita lebih
tertarik dengan budaya bangsa lain sehingga budaya yang kita miliki mulai di
tinggalkan perlahan. Jika kita menjaga semua kebudayaan yang kita miliki dengan
baik , Negara lain juga akan enggan mengakuinya. Seperti yang telah kita ketahui bersama ,
kebudayaan merupakan ciri khas dari suatu bangsa. Dimana ciri khas itu melekat
menjadi jati diri suatu bangsa , keberadaannya harus selalu ada , sebisa
mungkin harus kita jaga keutuhannya dan jangan biarkan luntur sedikitpun.
Lunturnya
nilai-nilai kebudayaan di Negara Indonesia itu salah satunya bisa di sebabkan
karena munculnya globalisasi. Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek
kehidupan yang ada di masyarakat Indonesia, termasuk diantaranya aspek kebudayaan. Semakin majunya Negara kita maka
akan semakin banyak hal-hal baru yang akan masuk ke dalam Negara kita. Kita
sebagai penerus bangsa boleh saja menerima hal positif yang masuk dari luar
tetapi kita pun tidak boleh melupakan hal yang sudah lama ada mendarah daging
pada Negara kita seperti budaya. Warga Negara Indonesia saat ini cenderung
menerapkan budaya barat pada kehidupannya sehari-hari terutama anak muda.
Mereka tidak menyaring mana yang baik dan mana yang pantas untuk di ikuti dan
mereka pun tidak mengerti bahwa budaya barat itu bukanlah cirri khas dari
budaya kita.
Seperti yang
telah kita ketahui, bahwa nilai dan norma di Negara kita keberadaannya mulai
bergeser dan mungkin lambat laun nilai
dan norma budaya itu akan hilang. Sikap kritis dalam menghadapi arus
globalisasi itu sangat di perlukan agar kita sebagai penerus bangsa dapat
menyaring mana yang baik yang kita terima dan mana yang buruk yang dapat
merusak budaya bangsa Indonesia. Dan sepertinya kita harus bisa lebih paham
akan arti dari globalisasi agar kita tahu bahwa kehadiran globalisasi itu
adalah sebagai sarana untuk pembangunan Negara bukan untuk merusak budaya
bangsa kita.