Minggu, 20 Oktober 2013

Teori Organisasi Umum

Teori Organisasi
            Sebagai makhluk sosial, manusia hidup dalam lingkungan di mana interaksi antar sesama serta mengatur kegiatannya dalam mencapai suatu tujuan bersama. Namun karena keterbatasan yang dimiliki, manusia tidak mampu untuk mewujudkan tujuan itu tanpa adanya hubungan kerjasama diantara mereka. Masalah ini yang menjadi dasar terwujudnya manusia yang hidup dalam organisasi.
            Dalam buku Pengantar Organisasi dan Metode, Widyatmini & Izzati A. (1991:1) Memberi istilah organisasi sebagai:
Wadah : Sekelompok manusia untuk saling bekerja sama
Proses  : Pengelompokan manusia dalam suatu kerja sama yang efisien
            Menurut Ernest Dale, Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu  struktur atau pola hubunngan kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.
            Sedangkan Cyril Soffer menyatakan bahwa organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.
            Lalu, Kast & Rosenzweig menjelaskan pula bahwa organisasi adalah sub sistem teknik, sub sistem struktural, sub sistem psikososial dan subsistem manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan.
            Menurut Widyatmini & Izzati A. dalam Pengantar Organisasi dan Metode (1991:1), “Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah: Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.”

Dari penjelasan teori tersebut, maka dapat dibuat definisi umum dari organisasi, yaitu:
Organisasi adalah orang-orang yang usahanya harus dikoordinasikan, tersusun dari sejumlah subsistem yang saling terhubung dan bergantungan, bekerja sama atas dasar pembagian kerja, peran dan wewenang serta mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai.

Berikut ini merupakan ciri-ciri dari organisasi, yaitu:
1.         Lembaga sosial yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan
2.         Dikembangkan untuk mencapai tujuan
3.         Secara sadar dikoordinasikan dan sengaja disusun
4.         Instrumen sosial yang memeiliki batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.

Berikut ini merupakan beberapa teori organisasi antara lain sebagai berikut :
1.         Teori Oganisasi Klasik
Di teori ini, organisasi merupakan struktur hubungan antar kekuasaan, tujuan, peranan, kegiatan dan faktor lain, apabila orang saling bekerja sama. Biasa disebut “Teori Tradisional” atau “Teori Mesin” Dikatakan “Teori Mesin” karena manusia dianggap sebagai suku cadang yang suatu saat bisa dipasang atau digantikan sekehendak pemimpin.
Dalam teori ini, organisasi digambarkan menjadi sebuah lembaga tersentralisai dan dengan tugas-tugas yang terspesialisasi, memberi petunjuk mekanistik yang kaku dan tidak mengandung kratifitas. Teori klasik berkembang dalam 3 aliran, yaitu :
1)         Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalsm” dan “The Theory od Social and Economic Organization“. Menurutnya, karakteristik birokrasi antara lain :
a.             Pembagian kerja
b.            Hirarki wewenang
c.             Program rasional
d.            Sistem prosedur
e.             Sistem aturan hak dan kewajiban
f.             Hubungan antar pribadi yang bersifat inpersonal
2)          Teori Administrasi
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa, sertaMooney dan Reiley dari Amerika.
Henri Fayol mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajeman yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi, yaitu:
a.       Pembagian kerja
b.      Wewenang & tanggung jawab
c.       Disiplin
d.      Keatuan perintah
e.       Kesatuan pengarahan
f.       Mendahulukan kepentingan umum daripada pribadi
g.      Balas jasa
h.      Sentralisasi
i.        Rantai scalar
j.        Aturan
k.      Keadilan
l.        Kelanggengan personalia
m.    Inisiatif
n.      Semangat korps
         Henri Fayol juga merincikan fungsi-fungsi kegiatan administrasi menjadi elemen-elemen manajemen disebutFayol’s Functionalism, yaitu : perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, penkoordinasian dan pengawasan.
3)          Teori Manajemen Ilmiah
Frederick Winslow Taylor telah mengembangkan teori ini sejak 1900. Definisi dari manajemen ilmiah adalah “metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau “seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”. Empat kaidah manajemen menurutnya sebagai berikut :
1.         Menggantikan metode kerja dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan
2.         Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
3.         Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah
4.         Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan

2.      Teori Neoklasik
Disebut juga “Teori Hubungan Manusiawi”. Muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik. Menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja
Hugo Munsteberg dalam “Psychology and Industrial Effeciency” menekankan adanya perbedaan karakteristik individu dalam organisasi dan mengingatkan adanya pengaruh faktor sosial dan budaya terhadap organisasi. Dalam pembagia kerja, Neoklasik memandang perlunya:
a.       Partisipasi
b.      Perluasan kerja
c.       Manajemen bottom up
3.      Teori Modern
Muncul tahun 1950 akibat ketidakpuasan pada teori sebelumnya.
Sering disebut “Analisa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan kedua teori sebelumnya. Semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi merupakan sistem terbuka yang berkaitan dengan lingkungan dan apabila ingin bertahan hidup maka harus beradaptasi dengan lingkungan.



Pengalaman Berorganisasi
Dalam kehidupan bermasyarakat tentunya tak lepas dari yang namanya organisasi. Setiap manusia dalam kehidupannya pasti pernah ataupun sering berorganisasi atau masuk dalam suatu organisasi. Jika kita mendengar kata organisasi pasti satu pikiran yang terlintas di benak kita bahwa organisasi itu merupakan sesuatu yang formal namun kenyataannya tidak seperti itu , selain organisasi formal ada juga organisasi non formal. Contoh organisasi yang formal itu seperti Organisasi didalam sekolah contohnya seperti  OSIS, BEM, Ekstrakulikuler maupun organisasi yang ada di dalam kelas. Organisasi Non Formal contohnya seperti Organisasi yang kita lakukan di luar atau di lingkungan masyarakat contohnya seperti beroganisasi dalam membentuk kepanitiaan , membuat suatu acara, mengatur jalannya acara-acara keagamaan seperti tabligh akbar, hari raya besar dan lain sebagainya.
Seperti manusia pada umumnya , saya juga pernah mengikuti beberapa organisasi, baik organisasi yang ada di sekolah maupun organisasi yang ada di lingkungan tempat saya tinggal. Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan sedikit pengalaman berorganisasi saya itu. Mulanya saya adalah seorang anak yang paling susah untuk berorganisasi, karena bisa di bilang saya adalah anak yang kurang percaya diri. Saya tidak terbiasa untuk berbicara di depan umum ataupun ikut serta berkumpul dengan orang banyak dalam suatu perkumpulan organisasi. Selain itu , saya melihat teman-teman saya terlihat begitu sibuk mengikuti suatu organisasi sehingga selalu pulang larut malam. Tentunya saya belum terbiasa dengan hal itu dan saya takut sekali akan turunnya prestasi belajar saya jika saya mengikuti organisasi.
Ketakutan akan organisasi perlahan sirna oleh rasa ingin tahu saya. Tepatnya di SMP kelas 2 , saya mulai ingin lebih tahu tentang organisasi. Mungkin waktu di kelas 1 saya masih belum bisa beradaptasi , namun perlahan saya mulai percaya diri untuk mengikuti suatu organisasi dan mulai menghapus presepsi buruk yang saya pikirkan selama ini mengenai organisasi. Awalnya ikut ajakan teman untuk mencoba latihan dasar kepemimpinan  organisasi siswa intra sekolah. Teman saya lah yang meyakinkan saya bahwa organisasi itu mengasyikan dan kita juga dapat belajar untuk lebih percaya diri di hadapan umum. Adrenalin saya terpancing dan saya memutuskan untuk melawan semua rasa kurang percaya diri saya itu.
Pada saat mengikuti latihan dasar kepemimpinan untuk syarat masuk ke dalam kepengurusan OSIS, saya di ajarkan bagaimana mengatur diri saya menjadi seorang pemimpin yang disiplin. Karena jika kita belum bisa mengatur diri kita sendiri bagaimana kita akan mengatur orang lain kelak sebagai pemimpin. Satu hal berharga yang saya dapatkan dari latihan dasar kepemimpinan itu , bahwa hidup itu berarti kalau kita dapat bermanfaat bagi orang lain yang ada disekitar kita.  Dengan berorganisasi saya berfikir bahwa saya tidaklah hidup seorang diri , kita adalah mahkluk sosial yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.  
Dikelas 2 SMP saya resmi masuk ke dalam kepengurusan OSIS dan saya menjabat sebagai seksi bidang apresiasi , persepsi dan kreasi seni. Jabatan ini menurut saya sangat cocok dengan kepribadian saya yang sangat menyukai hal-hal yang berhubungan dengan seni dan kreatifitas. Tugas pertama yang saya kerjakan saat itu adalah menyelenggarakan acara pentas seni, dimana saya mengatur sistematis acara pentas seni tersebut. Seperti : menyiapkan audisi menyanyi , menari, drama, menata panggung , menyusun acara dan lain sebagainya.
            Selain menjadi anggota OSIS , saya juga mengikuti organisasi keagamaan yakni Remaja Masjid Nurul atau yang disingkat RMN. RMN merupakan organisasi yang di bentuk untuk mengurusi urusan keagamaan di masjid sekolah. Saya menjabat sebagai sekertaris 2 , yang bertugas mencatat pemasukan infak setiap minggunya, membuat majalah dingding, mencetak materi pengajian dan membantu sekretaris 1. Dalam organisasi ini, saya mendapat banyak sekali pelajaran yang sangat berharga untuk menambah bekal di akhirat kelak. Setiap minggunya organisasi ini mengadakan ngaji bersama, latihan menulis kaligrafi, tausiah, belajar hukum-hukum tajwid dan lain sebagainya. Dan apabila ada acara-acara besar keagamaan maka organisasi ini lah yang menjadi anggota kepanitiaannya.
            Selain mengikuti organisasi formal disekolah, saya juga mengikuti organisasi kecil di kampung saya yang di beri nama Kuantifang. Kuantifang itu merupakan singkatan dari Kumpulan anak kreatif kujang (nama daerah). Organisasi ini di bentuk oleh pak RT kujang dengan tujuan agar remaja-remaja yang tinggal di gang kujang ini walaupun banyak yang tidak melanjutkan sekolah tapi mereka masih bisa berkreatifitas. Kegiatan yang dilakukan antara lain : membuat kerajinan tangan , latihan menari daerah, latihan teater. Jadi setiap ada acara seperti acara memperingati hari kemerdekaan remaja-remaja ini bisa memamerkan karyanya. Vakum selama setahun di kelas 3 SMP dari hal yang berbau organisasi karena akan mengikuti Ujian Nasional. Dan selama vakum itu sangat terasa sekali rindu akan kumpul-kumpul, rapat dan lain sebagainya. Tidak pernah di bayangkan, saya akan merindukan hal yang awalnya saya takutkan ini.
            Setelah sekian lama vakum , dan akhirnya saya mengikuti organisasi kembali di SMA. Yaitu Remaja Masjid Darutholibin atau RMD. Organisasi ini sama seperti organisasi Remaja Mesjid yang saya ikuti di SMP. Namun kali ini saya menjabat sebagai bendahara, yang bertanggung jawab untuk mengatur keuangan yang masuk maupun yang keluar seperti infak , ataupun ada kegiatan acara-acara tabligh akbar di sekolah. Di SMA saya tidak banyak mengikuti organisasi , karena saya di suruh fokus sekolah oleh orang tua saya untuk mempersiapkan masuk PTN.
            Organisasi terakhir yang saya ikuti adalah Esgrim Community. Organisasi ini awalnya di bentuk pada saat bulan ramadhan untuk melakukan penggalangan dana ke panti asuhan.  System penggalangan dana yang dilakukan seperti : mengamen , menjual kue-kue untuk berbuka, dan lain sebagainya. Dan pada akhir bulan Ramadhan barulah kami adakan acara pentas seni di panti asuhan tersebut dan membagikan hasil penggalangan dana selama satu bulan.
Begitulah sedikit cerita tentang pengalaman organisasi yang saya ikuti. Mungkin jika waktu itu saya tidak mau melawan rasa kurang percaya diri saya , saya tidak akan pernah mempunyai pengalaman seindah ini. Di mana dari organisasi-organisasi tersebut saya belajar banyak hal yang tidak akan pernah saya dapatkan jika saya belajar sendiri. Dan saya katakana bahwa saya pun bisa seperti mereka yang bisa bergabung dengan suatu organisasi. Terkadang kita harus mendekati hal yang kita anggap menakutkan itu terlebih dulu , dan jika sudah berhasil barulah kita katakan bahwa aku bisa berteman dengan hal yang ku anggap menakutkan.

Daftar Pustaka
Pengantar Organisasi dan Metode, Widyatmini & Izzati A. (1991:1)
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/index-pengantar_organisasi_dan_metode.html