Jumat, 27 Desember 2013

Bahagianya Diriku Bertemu Dengan Lelaki Super


Setiap orang memiliki kisah , kisah yang menjadi sejarah dalam perjalanan hidupnya. Dimana dalam setiap kisah terangkai butir-butir cerita yang akan mengiringi langkah orang tersebut dalam menjalani kehidupannya. Betapa indahnya jika diingat kembali sejarah yang kita miliki, kisah yang pernah kita jalani terangkai indah menjadi biografi yang tersimpan rapih setiap lembarnya di dalam pikiran kita. Sesekali jika kita ingin mengenang semua kisah itu tidaklah usah kita cari lembaran-lembarannya di lemari ataupun dimana , kita hanya cukup mengingat kembali semuanya , maka akan secara otomatis terbuka lembaran-lembaran kisah indah itu yang tersimpan dalam pikiran kita. Kenangan indah bersama orang-orang terkasihmu membuat lembaran biografi dalam pikiran mu itu menjadi semakin bermakna dan berarti tentunya.
Aku bahkan kamu yang membaca ini, pasti memiliki kenangan dan sejarah indah dengan orang-orang terkasihmu. Dalam hidup ini tentunya sudah banyak sekali orang yang pernah kita temui bukan ? dan sudah banyak juga kan yang memberikan kesan indah pada kisahmu ? tentu saja jawabannya iya. Akupun sama , aku bertemu dengan banyak orang namun hanya satu orang lelaki yang dapat membuatku bahagia dan merasa kalau kehadiranku sangatlah berarti di matanya. Aku sebut dia si lelaki super.
Lelaki super yang aku kenal dalam hidupku adalah ayahku. Kamu juga pasti memiliki lelaki super yang sama seperti aku. Sebutan lelaki super untuk seorang ayah sangatlah pantas ia miliki. Karena ayah merupakan sosok lelaki yang hebat, yang bisa segalanya, yang mau bersusah payah mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya, yang tidak mementingkan keperluannya hanya demi memenuhi keinginan anaknya yang sangat ia sayangi. Apapun yang dia miliki tidaklah berarti dibandingkan kebahagiaan anak-anak dan keluarganya, maka dari itu dibalik keluarga yang harmonis terdapat lelaki super yang kuat menopangnya. Sekuat apapun badai yang datang menghampiri suatu keluarga , ada ayah yang selalu siap mengambil segala resiko hanya demi mempertahankan keutuhan keluarganya.
Bersyukurlah kamu yang masih selalu di dampingi lelaki supermu itu, karena banyak sekali orang yang menyesal karena belum bisa membahagiakan ayahnya karena ayahnya telah lebih dulu wafat sebelum ia berhasil. Maka dari itu selagi kamu masih memiliki banyak kesempatan dan waktu yang berharga untuk ayahmu, gunakanlah kesempatan itu sebaik mungkin. Buatlah ayahmu bahagia seperti dia membuatmu bahagia dengan usaha kerasmu sendiri. Karena ayahmu tak memerlukan sesuatu yang dapat dilihat dari nilainya , yang ayahmu butuhkan hanyalah kasih sayang yang terus mengalir dari perhatiamu padanya.

Lelaki super, Ayah , Papa, Papi, Abi, Abah atau siapapun sebutannya tidaklah penting, yang terpenting dan yang harus kita pikirkan saat ini adalah bagaimana kita sukses dan membuat beliau bangga. Buatlah beliau merasa bahwa selama  ini beliau tidaklah salah membanggakan kita sebagai anaknya dengan cara kita harus membuktikan kepadanya bahwa “Aku berhasil karena lelaki super sepertimu”.

Kamis, 28 November 2013

Tugas Sofskill

1.      Apa perbedaan kekuasaan dan wewenang ?
2.      Sebutkan teknik-teknik pengambilan keputusan ?
3.      Apa saja unsur-unsur dalam komunikasi ?


1.         Perbedaan antara Kekuasaan dan wewenang
Kekuasaan
Kekuasaan atau yang sering disebut power,  merupakan kemampuan dalam mempengaruhi orang lain untuk mencapai sesuatu dengan cara yang diinginkan. Studi tentang kekuasaan dan dampaknya merupakan hal yang penting dalam manajemen. Karena kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, maka bisa kita katakana bahwa setiap interaksi dan hubungan sosial dalam suatu organisasi melibatkan penggunaan kekuasaan.  Kekuasaan melibatkan hubungan antara dua orang atau lebih yang selalu melibatkan interaksi sosial antar beberapa pihak atau lebih dari satu pihak.
Dengan demikian seorang individu atau kelompok yang terisolasi tidak dapat memiliki kekuasaan karena kekuasaan harus dilaksanakan atau mempunyai potensi untuk dilaksanakan oleh orang lain atau kelompok lain. Adapun pengertian kekuasaan menurut para ahli , antara lain sebagai berikut :
1.         Max Weber dalam bukunya Wirtschaft und Gesselshaft menyatakan, kekuasaan adalah kemampuan untuk, dalam suatu hubungan sosial, melaksanakan kemauan sendiri meskipun mengalami perlawanan.
2.         Harold D. Laswell dan A. Kaplan,” Kekuasaan adalah suatu hubungan dimana seseorang atau kelompok dapat menentukan tindakan seseorang atau kelompok lain kearah tujuan pihak pertama.”
3.         Robert Mac Iver mengatakan bahwa Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku orang lain baik secara langsung dengan jalan memberi perintah / dengan tidak langsung dengan jalan menggunakan semua alat dan cara yg tersedia. Kekuasaan biasanya berbentuk hubungan, ada yg memerintah dan ada yg diperintah. Manusia berlaku sebagau subjek sekaligus objek dari kekuasaan. Contohnya Presiden, ia membuat UU (subyek dari kekuasaan) tetapi juga harus tunduk pada UU (objek dari kekuasaan).

Jenis kekuasaan :
Kekuasaan bersifat positif : merupakan Kemampuan yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada individu sebagai pemegang kekuasaan tertinggi yang dapat memengaruhi dan mengubah pemikiran orang lain atau kelompok untuk melakukan suatu tindakan yang diinginkan oleh pemegang kekuasaan dengan sungguh-sungguh dan atau bukan karena paksaan baik secara fisik maupun mental.
Kekuasaan bersifat Negatif : Merupakan sifat atau watak dari seseorang yang bernuansa arogan, egois, serta apatis dalam memengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan tindakan yang diinginkan oleh pemegang kuasa dengan cara paksaan atau tekanan baik secara fisik maupun mental. Biasanya pemegang kekuasaan yang bersifat negatif ini tidak memiliki kecerdasan intelektual dan emosional yang baik, mereka hanya berfikir pendek dalam mengambil keputusan tanpa melakukan pemikiran yang tajam dalam mengambil suatu tindakan, bahkan mereka sendiri kadang-kadang tidak dapat menjalankan segala perintah yang mereka perintahkan kepada orang atau kelompok yang berada di bawah kekuasannya karena keterbatasan daya pikir tadi.

Wewenang
Wewenang adalah dasar untuk bertindak, berbuat dan melakukan kegiatan/aktivitas perusahaan atau bisa di sebut sebagai hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.
Definisi wewenang menurut para ahli:
1.      Menurut Louis A. Allen dalam bukunya, Management and Organization : Wewenang adalah jumlah kekuasaan (powers) dan hak (rights) yang didelegasikan pada suatu jabatan.
2.      Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnel dalam bukunya, The Principles of Management : Authority adalah suatu hak untuk memerintah / bertindak.
3.      Menurut G. R. Terry : Wewenang adalah kekuasaan resmi dan kekuasaan pejabat untuk menyuruh pihak lain supaya bertindak dan taat kepada pihak yang memiliki wewenang itu.
4.      Menurut R. C. Davis dalam bukunya, Fundamentals of Management : Authority adalah hak yang cukup, yang memungkinkan seseorang dapat menyelesaikan suatu tugas/kewajiban tertentu.
Dua pandangan yang saling berlawanan tentang sumber wewenang, yaitu:
1.      Teori formal (pandangan klasik)
Wewenang merupakan anugrah, ada karena seseorang diberi atau dilimpahi hal tersebut. Beranggapan bahwa wewenang berasal dari tingkat masyarakat yang tinggi. Jadi pandangan ini menelusuri sumber tertinggi dari wewenang ke atas sampai sumber terakhir, dimana untuk organisasi perusahaan adalah pemilik atau pemegang saham.
2.      Teori penerimaan (acceptance theory of authority)
Wewenang timbul hanya jika dapat diterima oleh kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan. Pandangan ini menyatakan kunci dasar wewenang oleh yang dipengaruhi (influencee) bukan yang mempengaruhi (influencer). Jadi, wewenang tergantung pada penerima (receiver), yang memutuskan untuk menerima atau menolak. Tanpa wewenang orang-orang dalam perusahaan tidak dapat berbuat apa-apa.
Wewenang terbagi atas 3 jenis :
1.      Line Authority (wewenang lini), wewenang manajer yang bertanggung jawab langsung, di seluruh rantai komando organisasi, untuk mencapai sasaran organisasi.
2.      Staff Authority (wewenang staf), wewenang kelompok, individu yang menyediakan saran dan jasa kepada manajer lini.
3.      Functional Authority (wewenang fungsional), wewenang anggota staf departemen untuk mengendalikan aktivitas departemen lain karena berkaitan dengan tanggung jawab staf spesifik.
Kewenangan digunakan untuk mencapai tujuan pihak yang berwenang. Karena itu, kewenangan biasanya dikaitkan dengan kekuasaan. Robert Bierstedt menyatakan dalam bukunya an analysis of social power, bahwa kewenangan merupakan kekuasaan yang dilembagakan. Seseorang yang memiliki kewenangan berhak membuat peraturan dan mengharapkan kepatuhan terhadap peraturannya.
Perbedaan antara kekuasaan dengan wewenang
Kekuasaan amat erat hubungannya dengan wewenang. Tetapi kedua konsep ini harus dibedakan. Kekuasaan melibatkan kekuatan dan paksaan, wewenang merupakan bagian dari kekuasaan yang cakupannya lebih sempit. Wewenang tidak menimbulkan implikasi kekuatan. Wewenang adalah kekuasaan formal yang dimiliki oleh seseorang karena posisi yang dipegang dalam organisasi. Jadi seorang bawahan harus mematuhi perintah manajernya karena posisi manajer tersebut telah memberikan wewenang untuk memerintah secara sah.

Power (kekuasaan) dan authority (wewenang) saling terkait
power = informal authority, authority = legimate power

2.         Teknik-teknik pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan adalah sebuah proses menentukan sebuah pilihan dari berbagai alternative pilihan yang tersedia. Seseorang terkadang dihadapkan pada suatu keadaan dimana ia harus menentukan pilihan (keputusan) dari berbagai alternatif yang ada. Proses ini terkadang amatlah rumit karena berdampak pada dirinya dan lingkungan sekitarnya.
Berikut adalah enam macam teknik pengambilan keputusan dari Manktelow, 2003 :
1.   Pareto Analysis (Analisis Pareto)
Analisis pareto merupakan teknik yang sederhana, yang membantu kita dalam memilih perubahan tindakan yang akan kita ambil secara efektif. Analisis pareto merupakan sebuah teknik pengambilan keputusan yang bertujuan untuk menemukan perubahan yang akan memberikan manfaat terbesar bagi pengambil keputusan. Teknik ini berguna dalam kondisi terdapatnya sejumlah alternatif solusi dan tindakan yang memungkinkan yang dapat dipilih. Analisis pareto tidak hanya memberikan gambaran pada kita tentang masalah yang paling penting untuk diselesaikan, namun teknik tersebut juga memberikan sejumlah nilai yang memperlihatkan seberapa besar atau parah masalah tersebut.
2.      Paired Comparison Analysis (Analisis Perbandingan Sepasang)
Paired Comparison Analysis membantu kita memecahkan masalah yang relatif lebih penting daripada yang lainnya. Teknik ini berguna, ketika kita tidak mempunyai data-data yang objektif mengenai masalah yang sedang kita hadapi. Analisis ini memudahkan kita untuk memilih masalah yang paling penting untuk diselesaikan atau memilih solusi yang memberikan keuntungan paling besar.
3.      Grid Analysis (Analisis Jaringan)
Teknik analisis ini membantu kita dalam menentukan keputusan atas beberapa pilihan yang dihadapkan pada sejumlah faktor yang berbeda. Analisis Jaringan merupakan salah satu teknik perencanaan yang digunakan dalam pendekatan riset operasional. Pemahaman yang baik model jaringan dalam suatu masalah akan menentukan keberhasilan perencanaan dalam pemecahan masalah, baik dalam penurunan modelnya maupun dalam memecahkan model masalahnya.
4.      Teknik Implikasi Plus-Minus (Plus-Minus Implication, PMI)
Teknik pengambilan keputusan ini membantu kita dlam menentukan keputusan atas beberapa pilihan yang dihadapkan pada sejumlah faktor yang berbeda. PMI merupakan kepanjangan dari “Plus/Minus/Implications”. Teknik ini adalah sebuah teknik pengambilan keputusan yang penting. Ketika kita telah memilih sebuah tindakan, kita harus mengamati perkembangan situasi.
5.      Force Field Analysis (Analisis Kekuatan Lapangan)
Analisa ini merupakan suatu metode yang cukup efektif untuk melihat faktor-faktor apa saja yang kiranya mendukung ataupun bertolak belakang dengan rencana yang kita ambil. Apabila kita telah mengambil suatu keputusan, maka analisa ini bisa kita gunakan untuk mengidentifikasi perubahan yang akan kita buat untuk mendapatkan hasik yang lebih baik.
6.      Cost/Benefit Analysis ( Analisis biaya dan Manfaat)
Analisis ini merupakan analisis yang cukup simpel. Seperti yang namanya, dalam menggunakan analisis ini kita diminta untuk menjumlahkan semua nilai dari keuntungan yang diperoleh kemudian menguranginya dengan biaya-biaya yang lain. Untuk menggunakan analisis ini, pertama tentukan seberapa banyak biaya yang akan dipakai untuk melakukan suatu perubahan. Kemudian hitung berapa keuntungan yang akan didapatkan dari itu semua.
Dimana biaya dan keuntungan akan dibayarkan atau didapatkan sepanjang waktu. Rencanakan waktu dengan tepat sehingga semua biaya yang digunakan untuk melakukan perubahan bisa tergantikan dengan tepat sehingga semua biaya yang digunakan untuk melakukan perubahan bisa tergantikan dengan keuntungan yang diperoleh. Teknik ini merupakan teknik yang mudah digunakan untuk menentukan keputusan.

3.         Unsur-unsur dalam komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa Latin, “comunis” yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar asal katanya “communis” yaitu “communico” yang artinya berbagi (Stuart,1983, dalam Vardiansyah, 2004 : 3).
Dalam literatur lain disebutkan komunikasi juga berasal dari kata “communication” atau “communicare” yang berarti ” membuat sama” (to make common). Istilah “communis” adalah istilah yang paling sering di sebut sebagai asal usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata kata Latin yang mirip  Komuniksi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan di anut secara sama.
Unsur Komunikasi
a.    Lingkungan komunikasi
     Lingkungan (konteks) komunikasi  memiliki 3 (tiga) komponen penting yaitu :
-             Fisik, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang nyata atau berwujud. Maksudnya adalah komunikasi bersifat nyata dan real sehingga dikatakan mempunyai tampilan fisik, baik berupa suara maupun gerakan-gerakan sebagai tanda.
-             Sosial-psikoilogis, meliputi, misalnya tata hubungan status di antara mereka yang terlibat, peran yang dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau informalitas, serius atau senda gurau,
-             Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah dimana komunikasi berlangsung.
Ketiga komponen komuniasi tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi.
b.   Enkoding-Dekoding
            Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding). Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu. Jadi, kita melakukan enkoding. Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding (decoding). Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadi. Jadi, anda melakukan dekoding.
            Oleh karenanya kita menamai pembicara atau penulis sebagai enkoder (encoder), dan pendengar atau pembaca sebagai dekoder (decoder). Seperti halnya sumber-penerima, kita menuliskan enkoding-dekoding sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa anda menjalankan fungsi-fungsi ini secara simultan. Ketika anda berbicara (enkoding), anda juga menyerap tanggapan dari pendengar (dekoding).
c.       Sumber Penerima
            Sumber penerima sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (komunikator) kaligus penerima (komunikan). Anda mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, atau memberikan isyarat tubuh. Anda menerima pesan dengan mendengarkan, membaca, membaui, dan sebagainya. Tetapi, ketika anda mengirimkan pesan, anda juga menerima pesan. Anda menerima pesan anda sendiri (anda mendengar diri sendiri, merasakan gerakan anda sendiri, dan melihat banyak isyarat tubuh anda sendiri) dan anda menerima pesan dari orang lain (secara visual, melalui pendengaran, atau bahkan melalui rabaan dan penciuman). Ketika anda berbicara dengan orang lain, anda memandangnya untuk mendapatkan tanggapan (untuk mendapatkan dukungan, pengertian, simpati, persetujuan, dan sebagainya). Ketika anda menyerap isyarat-isyarat non-verbal ini, anda menjalankan fungsi penerima.
d.      Kompetensi Komunikasi
            Kompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan bahwa suatu topik mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan tertentu, tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain). Pengetabuan tentang tatacara perilaku nonverbal (misalnya kepatutan sentuhan, suara yang keras, serta kedekatan fisik) juga merupakan bagian dari kompetensi komunikasi.
            Dengan meningkatkan kompetensi anda, anda akan mempunyai banyak pilihan berperilaku. Makin banyak anda tahu tentang komunikasi (artinya, makin tinggi kompetensi anda), makin banyak pilihan, yang anda punyai untuk melakukan komunikasi sehari-hari. Proses ini serupa dengan proses mempelajari perbendaharaan kata: Makin banyak kata anda ketahui (artinya, makin tinggi kompetensi perbendaharaan kata anda), makin banyak cara yang anda miliki untuk mengungkapkan diri.
e.       Umpan Balik/ Feed Back
            Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat berasal dari anda sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram universal komunikasi tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumber-penerima yang lain dalam kedua arah adalah umpan balik. Bila anda menyampaikan pesan misalnya, dengan cara berbicara kepada orang lain anda juga mendengar diri anda sendiri. Artinya, anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiri. Anda mendengar apa yang anda katakan, anda merasakan gerakan anda, anda melihat apa yang anda tulis.
f.       Gangguan
            Gangguan (noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan. Gangguan dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi bila ini membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang diterima. Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik (ada orang lain berbicara), psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala kita), atau semantik (salah mengartikan makna).
             
g.      Saluran
Saluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan. Jarang sekali komunikasi berlangsung melalui hanya satu saluran, kita menggunakan dua, tiga, atau empat saluran yang berbeda secara simultan. Sebagai contoh, dalam interaksi tatap muka kita berbicara dan mendengarkan (saluran suara), tetapi kita juga memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat ini secara visual (saluran visual). Kita juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori). Seringkali kita saling menyentuh, ini pun komunikasi (saluran taktil).
h.      Pesan
Pesan dalam komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima pesan ini melalui salah satu dari panca indra kita. Walaupun biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi secara nonverbal (tanpa kata). Sebagai contoh, busana yang kita kenakan, seperti juga cara kita berjalan, berjabatan tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk, dan. tersenyum.

Daftar Pustaka :

Buku Seni Komunikasi Efektif  karya Deborah Tannen penerbit PT. Gramdeia Pustaka Utama
Komunikasi organisasi karya R. Wayne Pace dan Don F. Faulus penerbit PT. Remaja Rosdakarya
1. Sudarwan Danim . ( 2002 ) Inovasi Pendidikan . Bandung : Pustaka Setia
2. Umar Nimran , (1997 ) Perilaku Organisasi . Surabaya : CV. Citra Media \
 


Selasa, 12 November 2013

KONFLIK DAN MOTIVASI

 KONFLIK

Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa manusia itu adalah makhluk sosial. Yang berarti di dalam kehidupannya manusia tidak dapat hidup sendiri , manusia membutuhkan orang lain untuk saling berhubungan, bertukar pikiran , berinteraksi dan lain sebagainya. Setiap individu itu memiliki watak dan prilaku yang berbeda-beda, sudah pasti antara individu yang satu dengan individu yang lain tidaklah sama, mereka masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri.
Tidak jarang dari kekurangan dan kelebihan yang dimiliki itu dapat menimbulkan masalah atau konflik. Tidak semua orang yang kita kenal dapat menerima kekurangan dan kelebihan yang kita miliki itu. Tidak mudah membuat orang agar suka dengan kita, mereka juga pasti mempunyai penilaian tersendiri terhadap diri kita. Watak dan prilaku yang berbeda itulah yang terkadang menjadi salah satu penyebab konflik yang terjadi di lingkungan masyarakat. Dimana ada individu yang ingin selalu menang dan ada individu juga yang tidak mau di saingi keberadaannya nah darisitulah timbulah suatu konflik.
      
Pengertian Konflik 
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Menurut kamus besar bahasa Indonesia konflik adalah percekcokkan, perselisihan, pertentangan. Dapat di simpulkan bahwa konflik merupakan suatu perselisihan, pertentangan, percekcokan yang terjadi di lingkungan masyarakat antara dua orang atau lebih (berkelompok) karena suatu masalah, seperti karena masalah perbedaan , masalah beda paham , masalah persaingan dan lain sebagainya.

Jenis-jenis konflik

Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada empat jenis konflik yaitu :
11. Konflik intrapersonaadalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
Contoh konflik intrapersonal : jika seseorang ingin mengikuti kontes pencarian bakat namun dia tidak dapat meninggalkan kuliahnya. Maka terjadi konflik pada dirinya sendiri, ia dibingungkan  harus mementingkan yang mana terlebih dahulu antara kuliahnya atau kontes yang sangat ingin ia ikuti.
22. Konflik Interpersonal, adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi. 
Contoh konflik interpersonal : saling dendam antara individu satu dengan individu lain karena sesuatu hal yang sama-sama mereka inginkan. Masalah prestasi, ada seorang individu yang pintar merasa disaingi oleh anak baru yang kelihatannya lebih pintar darinya. Maka individu itu merasa tersaingi dan timbulah konflik disitu.
33. Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok, Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka. 
Contoh konflik antar individu dan kelompok : saling saing antara kelompok kerja.
44. Konflik interorganisasi, Konflik intergrup merupakan hal yang tidak asing lagi bagi organisasi manapun, dan konflik ini meyebabkan sulitnya koordinasi dan integrasi dari kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas dan pekerjaan. 
Contoh konflik interorganisasi : saling saing juga antara kelompok besar. Contoh : perusahaan satu dengan perusahaan lain.


 Latar belakang konflik :

Perbedaan individu
11. perbedaan pendirian , Setiap orang memiliki pendirian yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Perbedaan pendirian akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.
22. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda, Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik. 
33. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok, Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu,dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda perubahan nilaiyang cepat dan mendadak dalam masyarakat, Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik social. 

Akibat-akibat dari konflik yang terjadi
Konflik dapat berakibat baik dan dapat berakibat tidak baik. berikut ini akan disebutkan diantaranya.
Konflik yang berakibat tidak baik seperti :
11. Menghambat komunikasi, karena pihak-pihak yang berkonflik cenderung tidak berkomunikasi.
22.      Menghambat keeratan hubungan.
33.    Karena komunikasi relative tidak ada, maka akan mengancam hubungan pihak-pihak yang berkonflik.
44.     Mengganggu kerja sama.
55.      Hubungan yang tidak terjalin baik, bagaimana mungkin terjadi kerjasama yang baik.
66.      Mengganggu proses produksi,bahkan menurunkan produksi.
77.     Kerja sama yang kurang baik, maka produktifitas pun rendah.
88.     Menimbulkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan.
99.    Karena produktifitas rendah, timbullah ketidakpuasan terhadap pekerjaan.
10.  Yang kemudian berakibat pada individu mengalami tekanan, mengganggu konsentrasi, menimbulkan kecemasan, mangkir, menarik diri, frustasi dan apatisme.


Konflik yang berakibat baik seperti:
11.  Membuat suatu organisasi hidup, bila pihak-pihak yang berkonflik memiliki kesepakatan untuk mencari jalan keluarnya.
22.    Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan merupakan salah satu akibat dari konflik, yang tujuannya tentu meminimalkan konflik yang akan terjadi dikemudian hari.
3.  Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi perubahan dan perbaikan dalam system serta prosedur, mekanisme, program, bahkan tujuan organisasi.
44.   Memunculkan keputusan-keputusan yang inovatif.
55.    Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat.

Cara-Cara Mengatasi Konflik
Mengatasi konflik antara pihak-pihak yang bertikai tergantung pada kemauan pihak-pihak yang berkonflik untuk menyelesaikan masalah. Selain itu juga peran aktif dari pihak luar yang menginginkan redanya konflik. Berikut adalah cara-cara untuk mengatasi konflik yang telah terjadi :
1.      Rujuk : merupakan usaha pendekatan demi terjalinnya hubungan kerjasama yang lebih baik demi kepentingan bersama pula.
2.      Persuasi : mengubah posisi pihak lain, dengan menunjukan kerugian yang mungkin timbul, dan bukti factual serta dengan menunjukkan bahwa usul kita menguntungkan dan konsisten dengan norma dan standar keadilan yang berlaku.
3.      Tawar-menawar : Suatu penyelesaian yang dapat diterima oleh kedua belah pihak dengan mempertukarkan kesepakatan yang dapat diterima.
4.      Pemecahan masalah terpadu : Usaha pemecahan masalah dengan memadukan kebutuhan kedua belah pihak. Proses pertukaran informasi, fakta, perasaan, dan kebutuhan berlangsung secara terbuka dan jujur. Menimbulkan rasa saling percaya dengan merumuskan alternative pemecahan secara bersama dengan keuntungan yang berimbang bagi kedua pihak.
5.      Penarikan diri : Cara menyelesaikan masalah dengan cara salah satu pihak yang bertikai menarik diri dari hubungan dengan pihak lawan konflik. Penyelesaian ini sangat efisien bila pihak-pihak yang bertikai tidak ada hubungan. Bila pihak-pihak yang bertikai saling berhubungan dan melengkapi satu sama lain, tentu cara ini tidak dapat dilakukan untuk menyelesaikan konflik.
6.      Pemaksaan dan penekana : Cara menyelesaikan konflik dengan cara memaksa pihak lain untuk menyerah. Cara ini dapat dilakukan apabila pihak yang berkonflik memiliki wewenang  yang lebih tinggi dari pihak lainnya. Tetapi bila tidak begitu cara-cara seperti intimidasi, ancaman, dsb yang akan dilakukan dan tentu pihak yang lain akan mengalah secara terpaksa.
Cerita tentang konflik :
Perceraian kedua orang tua, yang menimbulkan berbagai konflik di dalam keluarga. Terutama pada anaknya, karena konflik ini sangat berpengaruh terhadap psikis anaknya. Dimana anak tersebut mengalami konfik pada diri nya sendiri. Anak tersebut harus memilih tinggal dengan ayah atau ibunya. Kasih sayang dan perhatian itu sangat di butuhkan oleh anak dalam proses pembentukan jati dirinya. Apabila kedua orang tua nya berpisah otomatis kasih sayang yang anak itu dapatkan tidaklah lagi lengkap seperti saat kedua orang tuanya masih bersama.

MOTIVASI
Motivasi berasal dari kata move yang artinya "bergerak". Salah satu unsur dari motivasi itu sendiri adalah motif atau alasan atau bisa juga disebut bisa jadi merupakan sesuatu yang memotivasi. Motivasi sendiri bisa dikelompokkan menjadi motivasi internal dan motivasi eksternal. Bila motivasi eksternal merupakan motivasi yang berasal dari luar diri, maka motivasi internal adalah motivasi yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Motivasi eksternal biasanya bersifat sementara. Lain halnya dengan motivasi internal yang bersifat lebih kekal. 

Pengertian motivasi menurut beberapa ahli: 
1.      ANTON IRIANTO 
Motivasi adalah sesuatu yang menggerakan atau mendorong seseorang atau kelompok orang, untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. 
2.      ALAN LOY MCGINNIS 
Kemauan yang tinggi untuk mengerahkan upaya menuju tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi beberapa kebutuhan individual. 
3.      WEINER
Motivasi merupakan kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu. 
4.      UNO
Motivasi merupakan sebuah dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan, dorongan dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan, harapan dan cita-cita, penghargaan dan penghormatan atas diri, lingkungan yang baik, serta kegiatan yang menarik.

Teori-teori Motivasi 
1.    Teori Hierarki Kebutuhan Maslow 
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara satu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Kebutuhan merupakan fundamen yang mendasari perilaku pegawai. Karena tidak mungkin memahami perilaku tanpa mengerti kebutuhannya. Abraham Maslow (Mangkunegara, 2005) mengemukakan bahwa hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut :
a.  Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, bernapas, seksual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar 
b.  Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan diri dari ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup 
c.  Kebutuhan untuk rasa memiliki (sosial), yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai 
d.  Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain 
e.   Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, gagasan dan kritik terhadap sesuatu 

2.      Teori Keadilan 
Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang, jadi perusahaan harus bertindak adil terhadap setiap karyawannya. Penilaian dan pengakuan mengenai perilaku karyawan harus dilakukan secara obyektif. Teori ini melihat perbandingan seseorang dengan orang lain sebagai referensi berdasarkan input dan juga hasil atau kontribusi masing-masing karyawan (Robbins, 2007). 

3.      Teori X dan Y 
Douglas McGregor mengemukakan pandangan nyata mengenai manusia. Pandangan pertama pada dasarnya negative disebut teori X, dan yang kedua pada dasarnya positif disebut teori Y (Robbins, 2007). 
4.      Teori dua Faktor Herzberg 
Teori ini dikemukakan oleh Frederick Herzberg dengan asumsi bahwa hubungan seorang individu dengan pekerjaan adalah mendasar dan bahwa sikap individu terhadap pekerjaan bias sangat baik menentukan keberhasilan atau kegagalan. (Robbins, 2007).  Herzberg memandang bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator intrinsik dan bawa ketidakpuasan kerja berasal dari ketidakberadaan faktor-faktor ekstrinsik. Faktor-faktor ekstrinsik (konteks pekerjaan) meliputi : 
a.      Upah 
b.      Kondisi kerja 
c.      Keamanan kerja 
d.      Status 
e.      Prosedur perusahaan
f.       Mutu penyeliaan 
g.      Mutu hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja, atasan, dan bawahan 

Jenis-jenis Motivasi
Motivasi positif dan motivasi negatif, motivasi positif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapatkan hadiah. Motivasi negatif adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang kita inginkan tetapi teknik dasar yang digunakan adalah lewat kekuatan ketakutan.

Sumber :
http://tkampus.blogspot.com/2012/04/pengertian-motivasi-dan-teori-teori.html